Ahad 15 May 2022 00:05 WIB

Klopp Akui Beberapa Kali Menolak Penawaran Bayern Muenchen Selama di Liverpool

Klopp tidak yakin dia akan lebih baik jika melatih klub selain Liverpool.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Foto: EPA-EFE/Biel Alino
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengungkapkan beberapa kali menolak penawaran Bayern Muenchen untuk kembali ke Jerman. Klopp, yang sudah melatih the Reds sejak Oktober 2015, menandatangani kontrak baru yang membuatnya berkomitmen di klub sampai 2026.

Klopp tidak yakin dia akan lebih baik jika melatih klub lain, dan mengakui Muenchen beberapa kali menawarinya posisi sebagai pelatih selama di Anfield.

Baca Juga

''Saya bisa saja pergi ke Bayern Muenchen dalam beberapa kesempatan, saya bisa memenangkan banyak gelar dalam hidup, paling tidak peluang yang bagus. Saya tidak melakukannya, saya tidak ingin melakukannya,'' kata Klopp, dikutip dari Tribalfootball, Sabtu (14/5/2022).

Menurut Klopp, dunia ini tidak penuh dengan pemenang, tapi diisi oleh yang berusaha untuk menang. Hal itu berlaku untuknya, yang kadang memenangkan kompetisi bersama orang lain. Pelatih asal Jerman itu juga mengatakan tidak selalu positif. Namun ia hanya butuh waktu sebentar untuk menemukan alasan agar tetap optimistis.

Klopp menilai, Liverpool telah melewati periode yang sangat sulit dan selalu mendapatkan kritik. Karena itu dirinya akan sangat merasakan jika ada orang lain yang tidak menghadapi upaya pemainnya. Sebab, ia menilai para pemainnya telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. ''Jika Anda melihat pertandingan Aston Villa, situasi yang dihadapi, Anda bisa menulis buku tentang ketahanan anak-anak ini,'' ujar dia.

Saat itu Liverpool sempat tertinggal 0-1 dari Villa. Tapi pemainnya tidak menyerah dan selalu memikirkan untuk bisa mendekati Manchester City yang hanya berjarak tiga poin di puncak klasemen liga. Bahkan, Klopp mengatakan pemainnya tidak bisa berbuat lebih banyak dari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement