Rabu 05 Oct 2022 09:49 WIB

TGIPF Tragedi Kanjuruhan Targetkan Tiga Pekan Bisa Sampaikan Hasil Investigasi ke Presiden

Kurniawan Dwi Yulianto ikut jadi bagian dari TGIPF ini.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Seorang wanita menangis di depan pintu mengenang tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Seorang wanita menangis di depan pintu mengenang tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan independepan pencari fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan telah melakukan Rapat perdana pada Selasa (4/10) malam WIB. Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali, yang juga salah satu anggota TGIPF, mengatakan, kegiatan ini berlangsung di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Jakarta.

Menurut Akmal, sebanyak 13 tokoh yang tergabung dalam TGIPF hadir dalam rapat tersebut. Perinciannya, sekitar 11 orang ada di Jakarta, dua lainnya, melalui zoom karena sedang berada di Papua dan Malaysia. 

Baca Juga

"Tim bersepakat untuk segera bekerja dan mencari akar masalah, serta memberikan rekomendasi untuk menghentikan masalah-masalah yang selalu terjadi," kata Akmal dalam pesan singkat kepada republika.co.id.

TGIPF Kanjuruhan melihat kerusuhan pertandingan sepakbola sudah sering terjadi di tanah air. Setelahnya selalu dibentuk tim pencari fakta. Hasilnya, tidak pernah berubah kondisinya. 

"Sehingga akar masalahnya harus ditemukan oleh tim ini, untuk kemudian direkomendasikan apa yang harus dilakukan agar tidak terulang di masa yang akan datang," ujar Akmal.

Berikut, beberapa butir kesepakatan yang dicapai dalam rapat perdana TGIPF, pertama Tim akan merekomendasikan penjatuhan sanksi bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran pada pertandingan antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. 

Tim akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik regulasi FIFA dan peraturan perundangan kita, dan tentu sosialisasi serta pemahaman kepada seluruh stakeholder sepakbola,  aparat keamanan, supporter, offical, dan sebagainya. Semua pihak terlibat harus memahami peraturan ini.

Untuk hal-hal yang sifatnya teknis, tim ini akan terus bekerja sesuai rencana yg sedang disusun, yang teknisnya akan diatur dalam bentuk koordinasi berkesinambungan olehl Nur Rochmad, sekretaris tim.

Dalam tiga pekan tim ini sudah dapat menyampaikan hasil kerjanya kepada Presiden, dan diharapkan bisa lebih cepat dari target itu.

TGIPF juga menekankan dan disetujui oleh Menpora bahwa semua kompetisi PSSI (Liga 1, 2 dan 3) dihentikan sementara (moratorium) sampai Presiden menyatakan bisa dinormalisasi, setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya tentang seperti apa pelaksanaan penyelenggaraan dan pengamananan pertandingan yg harus dilakukan.

 

Berikut nama-nama tokoh yang tergabung dalam TGIPF Kanjuruhan :

 

 

1.    Ketua TGIPF: Menko Polhukam Mahfud MD

2.    Wakil Ketua TGIPF: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

3.    Sekretaris TGIPF: Nur Rochmad (Mantan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum)/Mantan Deputi III Kemenko Polhukam)

4.    Anggota TGIPF: Rhenald Kasali (Akademisi dari Universitas Indonesia)

5.    Sumaryanto (Rektor Universitas Negeri Yogyakarta)

6.    Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer)

7.    Anton Sanjoyo (eks Jurnalis Olahraga pada Harian Kompas)

8.    Nugroho Setiawan (Mantan Pengurus PSSI dengan lisensi dari FIFA)

9.    Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana)

10.   Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketua Umum 1 KONI)

11.   Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalimantan Barat)

12.   Laode M. Syarif (Kemitraan/Mantan pimpinan KPK)

13.   Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan pemain Tim Nasional Sepak Bola/Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement