Jumat 25 Nov 2022 11:12 WIB

Menteri Olahraga Arab Saudi: Masa Depan Newcastle United akan Cerah

Putera Mahkota Arab memegang saham mayoritas Newcastle hingga mencapai 80 persen.

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
Pendukung Newcastle United merayakan di luar St. James Park di Newcastle Upon Tyne, Inggris Kamis 7 Oktober 2021. Klub Liga Premier Inggris Newcastle telah dijual ke dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi setelah pengambilalihan yang berkepanjangan dan pertarungan hukum yang melibatkan kekhawatiran tentang pembajakan dan hak pelanggaran di kerajaan.
Foto: AP/Scott Heppell
Pendukung Newcastle United merayakan di luar St. James Park di Newcastle Upon Tyne, Inggris Kamis 7 Oktober 2021. Klub Liga Premier Inggris Newcastle telah dijual ke dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi setelah pengambilalihan yang berkepanjangan dan pertarungan hukum yang melibatkan kekhawatiran tentang pembajakan dan hak pelanggaran di kerajaan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Olahraga Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al Faisal, memuji kiprah Dewan Direksi Newcastle United.

Sejak diakuisisi lembaga investasi bentukan Pemerintah Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF), The Magpies terus menunjukan perkembangan positif.

Newcastle United resmi diakuisi oleh konsorsium yang didirikan oleh PIF pada Oktober 2021 silam. Dengan gelontoran dana sebesar 305 juta poundsterling, kepemilikan Newcastle United pun berpindah dari pengusaha asal Inggris, Mike Ashley, ke PIF.

Lembaga investasi yang dipimpin oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohamed Bin Salman, itu memegang saham mayoritas The Magpies hingga mencapai 80 persen.

Salah satu direkrut PIF, Yasir Al-Rumayyan, dipercaya untuk menjabat sebagai ketua Dewan Direksi The Magpies. Kini, kurang lebih setahun pascaakuisisi tersebut, Newcastle United pun terus menunjukan peningkatan performa.

Sempat terancam terdegradasi pada pertengahan musim lalu, The Magpies justru mampu bersaing di papan atas klasemen sementara Liga Primer Inggris musim ini. Tim besutan Eddie Howe itu bahkan menempati peringkat ketiga klasemen sementara Liga Primer Inggris sebelum memasuki jeda internasional.

Dengan raihan 30 poin dari 15 partai, The Magpies hanya terpaut dua angka dengan Manchester City, yang duduk di peringkat kedua. Abdulaziz pun memuji kemampuan Dewan Direksi Newcastle United untuk mengangkat performa tim utama The Magpies.

Meski bakal dihadapkan dengan tantangan dan target yang lebih besar pada masa mendatang, Abdulaziz yakin, masa depan The Magpies cukup cerah di bawah kendali dewan direksi yang baru.

''Mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa. Mungkin, jalan yang mereka tempuh masih cukup jauh, tapi mereka memiliki orang yang tepat di dewan direksi.”

“Saya yakin, target mereka berikutnya adalah meraih titel domestik atau bahkan Liga Champions. Dengan kehadiran dewan direksi saat ini, saya yakin, masa depan Newcastle United cukup cerah,'' kata Abdulazziz kepada BBC, Jumat (25/11).

Salah satu langkah yang diambil dewan direksi Newcastle United dalam meningkatkan kualitas skuad The Magpies adalah dengan mengelontorkan dana besar di bursa transfer pemain.

Sejak diakuisi oleh PIF, The Magpies diketahui telah menghabiskan total 200 juta poundsterling di bursa transfer pemain. Pada pertengahan musim lalu, The Magpies merekrut Bruno Guimaraes dari Lyon dan Kieran Trippier dari Atletico Madrid.

The Magpies kemudian memecahkan rekor pembelian pemain termahal di sepanjang sejarah klub pada bursa transfer awal musim ini, tepatnya kala mendatangkan Alexander Isak. Penyerang asal Swedia itu direkut dari Real Sociedad dengan biaya transfer mencapai 70 juta euro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement