Jumat 06 Jan 2023 09:42 WIB

Arema FC Bakal Gelar Doa Bersama untuk Peringati 100 Hari Tragedi Kanjuruhan

Kegiatan tersebut akan dilakukan di Kantor Arema FC, Kota Malang, Senin (9/1/2023).

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Endro Yuwanto
Sejumlah Aremania melakukan aksi demonstrasi mengenang dan menuntut keadilan atas tragedi Kanjuruhan akhir Desember 2022 lalu. 
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Sejumlah Aremania melakukan aksi demonstrasi mengenang dan menuntut keadilan atas tragedi Kanjuruhan akhir Desember 2022 lalu. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manajemen Arema FC akan menggelar doa bersama, tahlil, dan khataman Alquran untuk mengenang 100 hari Tragedi Kanjuruhan. Kegiatan tersebut akan dilakukan di Kantor Arema FC, Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (9/1/2023).

Komisari PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto menjelaskan, doa bersama dan tahlil tersebut rencananya akan diikuti oleh para pemain. Di samping itu, juga akan dihadiri manajemen dan Aremania serta mengundang tokoh agama. "Dan anak yatim piatu serta warga sekitar," ujar Tatang, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga

Tatang berharap kegiatan tahlil dan doa bersama akan berjalan dengan lancar. Kemudian juga diharapkan doa kepada arwah para korban Tragedi Kanjuruhan bisa tersampaikan.

Sebelumnya, Arema FC mengalami kekalahan saat bertemu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Kondisi ini menyebabkan dua Aremania turun ke lapangan untuk menguatkan para pemain Arema FC. Namun kedatangan tersebut direspons kurang baik oleh tim pengamanan sehingga memicu suporter lainnya turun ke lapangan.

Bukannya memberikan imbauan, tim pengamanan justru melakukan kekerasan terhadap para suporter. Bahkan, aparat kepolisian memberikan tembakan gas air mata ke sejumlah tribun. Sejumlah suporter panik dan mencoba keluar stadion tetapi pintu ditemukan dalam keadaan terkunci. Situasi ini menyebabkan para penonton sesak napas hingga ada yang meninggal dunia di tempat.

Di samping itu, juga dilaporkan ratusan Aremania mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut. Sebagian besar mengalami sesak napas, patah tulang, iritasi mata, dan sebagainya. Pada akhirnya tercatat ada 135 orang meninggal dunia akibat tragedi tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement