Jumat 03 Feb 2023 05:21 WIB

Pesepak Bola Maroko Hakim Ziyech Gagal Pindah ke PSG karena Ini

Chelsea gagal mengirimkan dokumen yang diperlukan secara tepat waktu ke PSG.

Pemain Chelsea sekaligus timnas Maroko, Hakim Ziyech, ingin pindah ke Paris Saint-Germain (PSG).
Foto: EPA-EFE/Ali Haider
Pemain Chelsea sekaligus timnas Maroko, Hakim Ziyech, ingin pindah ke Paris Saint-Germain (PSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Paris Saint-Germain (PSG) untuk mengontrak pesepak bola Maroko, Hakim Ziyech, dengan status pinjaman dari Chelsea gagal setelah Liga Prancis (LFP) menolak meratifikasi kontrak sang pemain. Dikutip dari AFP, Kamis (2/2/2023), hal tersebut karena dokumen yang diperlukan tiba setelah batas waktu transfer yang ditentukan.

PSG telah mencoba meminta LFP untuk menyetujui kesepakatan tersebut, tetapi gagal. Klub-klub Ligue 1 Prancis harus mengirimkan semua kontrak ke LFP pada pukul 23.00 WIB, Selasa (31/1/2023), sebelum mendaftarkan langkah selanjutnya ke dalam sistem FIFA, yang memvalidasi semua transfer internasional.

Baca Juga

Ziyech pun telah lulus tes medis dan klub telah mencapai kesepakatan untuk meminjamkan pemain itu ke PSG hingga akhir musim. Namun, the Blues gagal mengirimkan dokumen yang diperlukan tepat waktu agar kepindahan pemain sayap berusia 29 tahun itu selesai sesuai tenggat.

Ziyech, atlet kelahiran Belanda, itu telah menjadi sasaran PSG untuk menambah jajaran skuad setelah kepergian Pablo Sarabia ke Wolverhampton Wanderers awal Januari 2023. Sementara itu, PSG, klub jagoan di Ligue 1, gagal mendatangkan pemain baru di transfer musim dingin.

 

PSG sebelumnya juga mengincar bek tengah Inter Milan Slovakia Milan Skriniar. Namun, Skriniar memilih bertahan di klub Italia hingga akhir musim ketika kontraknya habis.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement