REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pihak PSSI menegaskan tidak akan agenda apapun dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Palangkaraya di luar agenda yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, hanya ada tiga agenda pada kongres yang akan berlangsung pada Senin 10 Desember ini. Dan di antaranya tidak ada agenda pemilihan ketua umum baru PSSI. "Yang akan dibahas pertama tentang penyatuan dua kompetisi. Kedua pengubahan dan perbaikan statuta PSSI yang belum sesuai dengan statuta FIFA. Ketiga pengembalian empat anggota exco yg telah diberhentikan," kata Djohar, Ahad (9/12).
Ia mengatakan agenda ini sudah sesuai arahan AFC dan FIFA lewat task force. Djohar menegaskan, Menko Kesra Agung Laksono--yang untuk sementara melaksanakan tugas Menpora--berharap permasalahan di sepak bola Indonesia segera berakhir. Seperti diceritakan Djohar, Agung mengungkapkannya saat menerima sejumlah pengurus PSSI di kediamannya di daerah Cipinang, Jakarta Timur pada Sabtu malam. "Pak Agung berharap kita bisa terhindar dari sanksi FIFA dan sepak bola kita menyatu supaya makin kuat," ujar Djohar.
PSSI mengklaim akan mengundang voters kongres Solo pada KLB Palangkaraya nanti. Akan tetapi PSSI hanya mengundang institusi yang saat itu hadir di Solo, bukan pribadi pengurusnya. Ini disampaikan. Ketua Joint Committee (JC) Saud Sirait. "JC memahami sudah ada perkembangan-perkembangan baru setelah Kongres Solo. Perkembangan baru itu yg akan diverifikasi oleh sekjen PSSI dengan saudara Sefdin (KPSI)," ujar Saud.
Ia juga mengingatkan pihak KPSI agar tidak memaksa PSSI dalam verifikasi peserta KLB. Menurut Saud, PSSI akan bekerja sesuai tanggal yang telah ditetapkan sebelumnya yakni 10 Desember. Padahal KPSI meminta kongres digelar sehari lebih cepat.
KPSI menyatakan akan menggelar kongres di Jakarta pada Ahad 9 Desember jika hingga Sabtu malam PSSI tak juga selesai memverifikasi peserta yang berhak hadir di KLB Palangkaraya.
"Kami ingin kepastian, jangan nanti berangkat ke Palangkaraya ternyata kami tak bisa mengikuti kongres," kata Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti.
Saud mengatakan saat ini sudah bukan masanya ancam mengancam. "Mari berbaikan lah," kata Saud.