REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Rikwanto mengatakan kerusuhan yang terjadi di Pintu Tol JOR, Jalan TB. Simatupang dekat Gedung Aneka Tambang (Antam) pada Ahad (9/11) dinihari WIB berawal dari aksi provokasi suporter Persib Bandung alias bobotoh.
Sekitar 20 bus suporter Persib pada Ahad (9/11) malam berangkat dari Palembang menuju Bandung. Rombongan itu melalui beberapa rute seperti di penyeberangan, Banten yang kemudian masuk Tangerang dan akhirnya lewat Tol JOR.
Begitu melewati Tol JOR, mereka berhenti. Aksi ini diawali dari empat bus paling depan. Setelah turun dari bus, mereka memprovokasi orang-orang yang ada di sekitarnya. Mereka melempari mobil yang lewat dan pangkalan ojek.
"Kemudian teriak-teriak di situ, ada juga bakar-bakaran kardus," kata Rikwanto di Jakarta, Senin (10/11).
Akibat aksi tersebut, warga sekitar terprovokasi dan terjadi keributan. Petugas Polres Jakarta Selatan sudah siap di mulut-mulut pintu tol akhirnya masuk ke dalam tol dan berusaha membubarkan massa. Sempat terjadi timpuk-timpukan antara warga dengan massa tapi akhirnya bisa dipisahkan.
Sekitar pukul 01.30 WIB, para suporter Persib pergi dan menuju kembali ke Bandung. Beberapa diantara mereka tertinggal dan dilakukan pemeriksaan. "Jadi yang diperiksa ini mereka yang tertinggal," kata Rikwanto.
Rikwanto menambahkan jumlah suporter yang diperiksa ada enam orang. Akibat kejadian tersebut, warga sempat marah dan terjadi sweeping. Ada mobil Plat B yang jadi sasaran amuk massa, dilempari sehingga pecah. Ada juga mobil Polsek yang dilempari batu.
Kondisi kembali kondusif setelah pukul 05.00 WIB. Para suporter yang diperiksa lalu dikembalikan ke Bandung sekitar pukul 11.00 WIB.