REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator liga, PT Liga Indonesia berencana akan menggulirkan Liga Super Indonesia (ISL) mulai 24 atau 25 Oktober. Untuk penjadwalan sendiri diagendakan rampung pada 15 September.
Hal ini diketahui setelah CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono menyampaikan kepada manager klub ISL di Hotel JS Luwansa, Rabu (12/8) malam WIB.
Namun, sebelum kick-off, PT Liga Indonesia akan lebih dulu melakukan inspeksi stadion yang akan dipergunakan klub-klub ISL. Meski demikian, jeda kompetisi diperkirakan Maret 2016. Sementara itu ISL bakal berakhir pada Agustus tahun depan.
"Untuk pendaftaran pemain direncanakan 1 September sampai 31 Oktober dengan asumsi kick-off 24 atau 25 Oktober, sehingga masih ada waktu seminggu setelah kick-off," kata pria yang kerap disapa Jokdri ini.
Selain itu Jokdir juga menyampaikan beberapa supporting activities, yang memastikan pelaksanaan ke depan memiliki perbaikan.
Rencananya PT Liga Indonesia melakukan workshop tim manajemen, mendialogkan seluruh rancangan proyek, termasuk salary cap untuk mendapatkan tanggapan. Kemudian PT Liga Indonesia juga akan berbicara dengan manajemen, ofisial, pemain, media, dan akan didiskusikan.
Terkait salary cap atau budgeting cap diperlukan untuk menerapkan financial fair play. Menurut Jokdri, sebenarnya ada tiga opsi yang ditawarkan dan ini akan dikaji bersama hingga 31 Agustus. Tools yang tersedia, pertama apakah mengadopsi seperti yang ada di Eropa, yaitu financial fair play.
Kedua, salary cap dan ada floor value, yaitu batas atas dan bawah sehingga nilai pemain dibatasi regulasi. Ketiga, membatasi budget klub.