Sabtu 12 Sep 2015 04:21 WIB

Tak Mau Lawan Liverpool, Gerrard Tolak Tawaran Klub Ini

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Steven Gerrard
Foto: REUTERS/Gary A. Vasquez-USA TODAY Sports
Steven Gerrard

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Hijrahnya Steven Gerrard ke MLS untuk bergabung bersama Los Angeles Galaxy masih menyimpan sejumlah pertanyaan. Dengan nama besar dan segudang pengalaman yang dimiliki, Gerrard dirasa masih cukup layak untuk bermain dengan sejumlah klub-klub besar Eropa usai Liverpool tak lagi menggunakan jasanya.

Dalam buku otobiografinya yang dipublikasikan Daily Mail, pria asli Merseyside, tempat Liverpool berada itu mengaku ada sejumlah klub yang merayunya sebelum memutuskan berlabuh di LA Galaxy, salah satunya ialah Tottenham Hotspur.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Pemain berusia 35 tahun itu tersanjung dengan tawaran Spurs, namun ia tidak dapat memenuhi permintaan klub London Utara tersebut lantaran tak ingin bermain dengan klub lain untuk melawan Liverpool. Dengan bergabung ke White Hart Line, markas Spurs atau ke sejumlah klub Liga Inggris lain, maka pertemuan dengan Liverpool menjadi hal yang tidak dapat dihindarinya.

"Ada tawaran dari sejumlah klub Inggris, tapi aku tidak akan bermain melawan Liverpool. Ada tawaran dari manajer Tottenham Mauricio Pochettino," ujarnya.

Selain Spurs, pemain yang telah bermain sebanyak 504 kali dengan the Reds itu juga mendapat tawaran menggiurkan dari Qatar, Perancis, Spanyol, hingga Turki.

"Tawaran pertama datang dari Besiktas yang ditukangi Slaven Bilic, berikutnya Monaco dan Paris Saint-Germain juga sangat tertarik," lanjutnya.

Mantan Pelatih Manchester United yang saat ini menukangi Real Sociedad, ia katakan juga berminat memboyongnya dan menanyakan kepada dia apakah tertarik bermain untuknya di Real Sociedad.

Keputusannya bermain di LA Galaxy, lantaran faktor kualitas hidup di Negeri Paman Sam yang ia nilai sesuai dengan kebutuhan keluarganya. Hal ini pula yang membuat dirinya yakin menolak tawaran sebuah klub di Qatar meski dengan bayaran yang besar.

"Qatar bukan tempat yang tepat untuk saya dan keluarga saya," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement