REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok 85 (K-85) sudah berkumpul di Yogyakarta. Mereka mengadakan rapat prakongres yang bakal digelar pada 17 Oktober, mendatang. Juru Bicara K-85, Gatot Haryo Sutedjo mengungkapkan, kelompok tersebut memastikan izin pelaksanaan Kongres Tahunan PSSI di Yogyakarta sudah keluar dari Markas Besar (Mabes) Polri.
Gatot mengatakan, sampai Sabtu (8/10), tercatat 80 pemilik suara di federasi nasional sudah berkumpul di Yogyakarta. Pada Ahad (9/10), kata dia, akan ada sejumlah pemilik suara lainnya yang bakal bergabung di Kota Gudeg tersebut. "Iya, ini sudah kumpul semua di Jogja. Untuk apalagi kalau bukan persiapan kongres di Jogja," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (8/10).
Kongres Tahunan PSSI semula direncanakan mengambil tempat di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun penyelenggaraan Kongres Pemilihan tersebut, tak mendapat restu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Menpora Imam Nahrawi merekomendasikan agar PSSI mengadakan kongres di Yogyakarta pada 17 Oktober. Rekomendasi pemerintah tersebut menjadi acuan bagi Mabes Polri mengeluarkan izin keramaian.
Gatot meyakinkan, pelaksanaan Kongres Pemilihan di Yogyakarta tak lagi perlu penunjukkan Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Sebab, kata dia, adanya K-85 sebagai mayoritas pemilik suara di federasi nasional, sudah memutuskan menggelar Kongres Tahunan di Yogyakarta. Kata dia, pelaksanaan kongres di Yogyakarta hanya membutuhkan rekomendasi pemerintah dan izin dari Mabes Polri.
Kata dia, keluarnya izin dari kepolisian, memberikan legalitas penyelenggaraan Kongres Tahunan. Sebaliknya, tak keluarnya izin untuk pelaksanaan Kongres Tahunan di Makassar, membuat pertemuan seluruh anggota federasi nasional itu di Tanah Bugis, ilegal. "Kami (K-85) harus taat asas. Pemerintah sudah mengeluarkan rekomendasi di Yogyakarta. Mabes Polri sudah memberikan izin di Yogyakarta. Kami harus menuruti yang resmi," kata dia.