REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Manajer Madura United FC Haruna Soemitra membantah dirinya telah menjegal pembahasan Persebaya Surabaya di Kongres PSSI yang digelar Kamis (10/11).
"Saya meminta panitia kongres fokus pada agenda yang telah ditetapkan, bukan dalam rangka menjegal Persebaya Surabaya," kata Haruna Soemitra dalam rilis yang diterima kepada Antara, Sabtu (12/11) sore.
Haruna menjelaskan, mengusulkan pembahasan Persebaya bersama klub sepak bola lainnya, seperti Persibo Bojonegoro dan Persema Malang dilakukan oleh Pengurus PSSI baru, bukan saat Kongres.
Dengan demikian, sambung Haruna, dirinya tidak punya niat menghambat status Persebaya Surabaya pada Kongres PSSI di Jakarta.
"Dan saya tidak punya kapasitas dalam hal itu," katanya mengelak.
Menurut Haruna, apa yang terjadi saat kongres, pihaknya hanya ingin kongres PSSI melaksanakan agenda utamanya, yakni pemilihan Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum, dan anggota Komite Eksekutif (Exco).
Jadi, sambung dia, kongres jangan sampai dibebani hal-hal lain di luar agenda utama Kongres.
Haruna mengaku dirinya merupakan penggemar klub Persebaya, juga mantan manajer Persebaya. "Saya juga bonek, tapi saya tidak ada niat untuk menghambat identitas mereka yang sudah punya hak hukum," kata dia.
Haruna menambahkan agenda pembahasan Persebaya akan dibahas nanti setelah kepengurusan baru PSSI.
Pernyataan Manajer Madura United Haruna Soemitro ini disampaikan, menyusul adanya tudingan dari sebagian masyarakat penggemar sepak bola bahwa pembahasan dan pemulihan status hukum Persebaya Surabaya gagal di kongres PSSI karena keinginan Haruna Soemitro.
Akibat kabar itu, kini suporter Madura United yang selama ini menjadi mitra Bonek Surabaya, yakni Kaconk Mania, mengumumkan tidak akan mendukung laga Madura United. Sebab mereka kecewa status hukum Persebaya dihambat.
Beberapa kecaman oleh Bonek pun disampaikan melalui akun media sosial Facebook milik Haruna.