Rabu 10 Oct 2018 12:47 WIB

Perjuangan Atlet Disabilitas Jadi Inspirasi Siswa Spectrum

Mereka merasakan pengalaman yang berbeda dengan kompetisi olahraga pada umumnya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Selebrasi  Tim Beregu Putra Badminton  Asian Para  Games 2018  usai menang melawan Malaysia   dalam  Final Bulutangkis beregu putra Asian Para Games di Istora  Senayan. Jakarta,  Ahad(7/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Selebrasi Tim Beregu Putra Badminton Asian Para Games 2018 usai menang melawan Malaysia dalam Final Bulutangkis beregu putra Asian Para Games di Istora Senayan. Jakarta, Ahad(7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai kalangan masyarakat tak ingin melewatkan untuk menyaksikan secara langsung Asian Para Games 2018. Perhelatan yang digelar sejak Sabtu (6/10) lalu itu menggerakkan masyarakat untuk mendukung langsung para atlet Indonesia, di antaranya siswa-siswi Sekolah Spectrum Bintaro, Tangerang Selatan.

Sekolah ini menerima anak berkebutuhan khusus mulai dari disabilitas intelektual hingga fisik. Enam anak beserta orang tua dan pendamping merasa bahagia bisa datang dan menonton langsung pertandingan para atlet disabilitas.

Salah satunya, Novita Mutiara Syarif, orang tua murid yang ikut mendampingi rombongan. Novita menjelaskan kehadiran rombongan pelajar Sekolah Spectrum selain karena kebetulan kegiatan sekolah sedang diliburkan, juga ingin ikut dalam euforia Asian Para Games. Rona gembira tampak sangat jelas dari wajah M Pandu Radiansyah serta teman-teman pelajar lainnya ketika ditemui di Pintu 5 Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

"Kami baru sempat datang hari ini, karena kebetulan sekolah diliburkan. Jadi beberapa siswa dan orang tua sengaja janjian khusus untuk ke sini," ujar Novita dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/10).

Rombongan berkesempatan untuk menonton pertandingan bulu tangkis di Istora Senayan, tepatnya saat tim Indonesia bertanding kontra Vietnam dan Cina. Novita bercerita bahwa anak-anaknya ikut berteriak menggelorakan Indonesia dan merasakan atmosfer dukungan dari penonton lain untuk atlet yang tengah berjuang.

Noita merasa mendapat pengalaman yang berbeda dengan kompetisi olahraga pada umumnya. "Kami melihat dari sisi yang berbeda, yaitu kemampuan para atlet dengan berbagai keterbatasan tapi tetap menjadikannya sebagai suatu kelebihan," jelas dia.

Selain penasaran dengan pertandingan yang ada, Novita dan orang tua murid mengajak anak-anaknya untuk belajar menggunakan fasilitas umum ramah disabilitas yang tersedia seperti transportasi serta trotoar. Novi merasakan bahwa fasilitas yang ada sudah cukup mengakomodasi penyandang disabilitas. "Bagi kami fasilitas untuk disabilitasnya oke oke aja kok," ungkapnya.

Novita menyatakan, rombongan berencana kembali lagi dan menonton berbagai pertandingan di hari berikutnya untuk menunjukkan dukungan penuhnya terhadap atlet-atlet hebat di Asian Para Games 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement