Sabtu 17 Apr 2021 11:14 WIB

Masjid Bersejarah Al Atawlah Dibuka Usai Renovasi

Masjid Al Atawlah dibuka setelah renovasi besar-besaran

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Masjid Al Atawlah
Foto: Saudi Gazette
Masjid Al Atawlah

IHRAM.CO.ID, BAHA - Warga kampung Al-Atawlah menyambut gembira adzan yang dikumandangkan dari menara Masjid Warisan Al-Atawlah. Masjid baru-baru ini dibuka untuk jamaah menyusul pemugaran dan rehabilitasi yang dilakukan sebagai bagian dari Proyek Putra Mahkota Mohammad Bin Salman untuk Renovasi Masjid Bersejarah di Kerajaan.

Masjid Al-Atawlah, hampir 30 kilometer sebelah utara kota Baha, dan terletak di episentrum desa warisan Al-Atawlah, dianggap sebagai salah satu masjid tertua di wilayah tersebut dan merupakan satu-satunya di daerah tempat shalat Jumat dulu dilakukan.

Masjid yang dibangun dari batu berbentuk tidak beraturan dan atapnya terbuat dari batang pohon juniper ini menampung sekitar 130 jemaah dan menempati area seluas sekitar 300 meter persegi.  

Terdiri dari rumah doa dengan langit-langit berdiri di atas pilar kayu melingkar, halaman terbuka, tempat wudhu, tangki air, dan tangga luar ke atap rumah doa tempat para muazin naik ke atap untuk azan. Masjid ini memiliki dua pintu masuk, satu di fasad timur dan satu lagi di fasad utara masjid.

Setelah selesai proses rehabilitasi, masjid kini terdiri dari mushola dan halaman terbuka, bak penampungan air, serta tempat berwudhu, dilansir di Saudi Gazette, Sabtu (17/4).

Abdulaziz Al-Zahrani, seorang warga lanjut usia di desa Al-Atawla, berbicara tentang sejarah masjid, yang dibangun lebih dari 900 tahun yang lalu, dan ditinggalkan selama hampir 20 tahun,  setelah masjid modern lainnya dibangun di desa tersebut.

Al-Zahrani menunjukkan bahwa di masa lalu, masjid digunakan untuk mengadakan pertemuan untuk mengajarkan Alquran dan Sunnah Nabi dan juga merupakan tempat di mana penduduk biasa belajar membaca dan menulis. Ia juga memuji Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk Renovasi Masjid Bersejarah.

Dia menambahkan, rehabilitasi masjid dilakukan dengan cara kuno dalam hal konstruksi dan desain serta penataan ulang dan pengembangan alun-alun dan tempat wudhu di dekatnya.

Al-Zahrani menegaskan, rehabilitasi masjid membawa kebahagiaan bagi masyarakat yang kini menunaikan shalat lima waktu di sana sekaligus mengenang masa lalu di masjid ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement