Kamis 22 Apr 2021 21:46 WIB

FIBA Asia Cup 2021 Fokus Patuhi Prokes

Ini jadi pentas olahraga internasional perdana Indonesia dalam dua tahun terakhir.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Direktur IBL sekaligus Ketua Panitia FIBA Asia Cup Indonesia 2021 Junas Miradiarsyah.
Foto: DOK IBL
Direktur IBL sekaligus Ketua Panitia FIBA Asia Cup Indonesia 2021 Junas Miradiarsyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejuaraan bola basket Asia, FIBA Asia Cup Indonesia 2021, akan berlangsung  di Istora, Senayan, Jakarta, 19-27 Agustus mendatang. Ini menjadi pentas olahraga internasional perdana Indonesia dalam dua tahun terakhir.

Karena itu, panitia pelaksana akan memfokuskan penyelenggaraan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang aman dan dipatuhi semua pihak yang terlibat sehingga menjadi contoh bagi negara lain dalam menggelar event olahraga internasional di tengah pandemi.

Hal itu ditekankan Ketua Panitia FIBA Asia Cup Indonesia 2021, Junas Miradiarsyah, yang memimpin rapat pleno perdana panitia pelaksana di Jakarta, Selasa (20/4).  Dalam rapat yang dihadiri oleh Ketua Umum PB Perbasi, Danny Kosasih, tersebut juga ditekankan lima target sukses penyelenggaraan event bola basket bergengsi  Asia itu.

"Ada banyak target atas kepercayaan menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup 2021 ini. Namun, saya ingin tekankan kepada seluruh panpel agar menggelar turnamen yang diikuti 16 negara Asia ini dengan aman dan memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan negara dan FIBA. Jika bisa melakukan itu, tak hanya sukses penyelenggaraan yang bisa diraih, tapi kita juga berhasil mempromosikan kepada dunia bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia berjalan baik," ujar Junas Miradiarsyah dalam keterangan tertulis, Kamis (22/4).

Oleh sebab itu, Junas mengharapkan lima bidang yang membidani kepanitiaan FIBA Asia Cup Indonesia 202I, yakni administrasi, keuangan, operasional, komunikasi, dan marketing-komersial wajib menyertakan dan memenuhi protokol kesehatan di setiap kegiatan yang dilakukan.

Misalnya, bidang operasional. Sejak pemain tiba di bandara hingga naik bus menuju hotel, lalu saat berlatih, hingga kemudian bertanding, semuanya harus melewati tahapan protokol kesehatan yang ketat sehingga bagian tersebut terus terpantau dan aman. Begitu pula dengan bidang-bidang lainnya. "Kita harapkan semua bidang punya panduan prokes yang ketat sehingga turnamen ini bisa berjalan lancar," jelasnya.

Harus diakui di tengah pandemi ini, misi yang diemban panpel FIBA Asia Cup Indonesia 2021 memang lebih menantang. Terlebih FIBA punya kriteria sukses tersendiri pada FIBA Asia Cup ini yang meliputi, venue kompetisi yang berkelas, standar dunia dalam pelayanan dan fasilitas bagi peserta, standar tinggi dalam infrastruktur teknologi dan komunikasi, serta memuaskan seluruh kontingen. Meski demikian, rasa optimistis tetap digelorakan agar Indonesia yang pernah sukses besar menggelar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang bisa mengulang lagi prestasi tersebut.

"Kami harus optimistis. Pertama, dukungan total yang diberikan pemerintah. Kedua, pecinta olahraga nasional lagi bergairah lagi setelah hampir dua tahun vakum dari kegiatan olahraga. Dan ketiga, kami harus bangkit dan menunjukkan bahwa Indonesia mampu dan bisa sukses menjadi tuan rumah yang baik. Kami pernah membuktikan hal itu," tegas Junas.

Dalam kepanitiaan lokal FIBA Asia Cup Indonesia 2021, Menpora Zainuddin Amali didaulat menjadi penasihat. Sementara di level pimpinan, Junas Miradiarsyah sebagai ketua panitia didampingi oleh dua deputi, yakni Francis Wanandi sebagai Deputy Ketua Bidang I yang membawahi bidang operasional, komunikasi, dan marketing-komersial, dan Ratu Tisha sebagai Deputy Event Director II yang mengkoordinasikan bidang administrasi dan keuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement