Selasa 25 Jan 2022 09:42 WIB

Sandiaga Uno Pastikan MotoGP Mandalika Digelar Maret 2022

Gelaran MotoGP di Mandalika tak akan mengesampingkan protokol kesehatan ketat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga memastikan, perhelatan MotoGP Indonesia di Mandalika akan berlangsung pada Maret 2022 mendatang.
Foto: istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga memastikan, perhelatan MotoGP Indonesia di Mandalika akan berlangsung pada Maret 2022 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memastikan, perhelatan MotoGP Indonesia di Mandalika akan berlangsung pada Maret 2022 mendatang. Ia menyatakan ajang internasional tersebut tetap akan berjalan di tengah tantangan pandemi Covid-19 tanpa mengesampingkan protokol kesehatan.

“Di tengah Omicron saya ingin menyampaikan the show must go on. Kami menyiapkan dan menerapkan travel bubble dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap pembalap, kru, ofisial termasuk petugas-petugas yang terlibat pada MotoGP ini,” kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga

Sandiaga mengatakan, capaian vaksin dosis 1 mencapai 100 persen dan dosis 2 di atas 70 persen. Diharapkan, capaian tersebut dapat mengurangi potensi penyebaran varian baru Covid-19, termasuk Omicron.

Adapun bagi para kru, ofisial, pembalap, serta para panitia yang terlibat dalam MotoGP akan diterapkan konsep travel bubble yang juga sedang diujicobakan untuk wisman Singapura ke Indonesia. Para pihak yang terlibat akan melakukan tes-PCR sebelum keberangkatan dan saat ketibaan.

Para peserta MotoGP juga hanya boleh berkegiatan di kawasan Mandalika. Sementara untuk para penonton tidak dikenakan travel bubble karena Menparekraf memprediksi sebanyak 90 persen penonton yang datang adalah wisatawan nusantara.

“Nanti teknisnya mereka tetap menggunakan surat edaran yang diterbitkan bahwa berkegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Jadi untuk penonton, mereka bebas berwisata di sekitar Nusa Tenggara Barat. Namun tidak untuk para pembalap, kru, dan teknisi serta para panitia yang menggunakan sistem travel bubble,” jelas Sandiaga.

Lebih lanjut, kata Sandiaga, untuk skema karantina akan disesuaikan dengan situasi pandemi terkini. Ia berharap data dari penyelenggara soal jumlah penonton yang 100 ribu segera masuk. "Kami bisa menetapkan travel bubble seperti prioritas penanganan pandemi agar MotoGP tidak menjadi pemicu dari kasus Covid-19," kata Sandiaga menegaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement