Selasa 26 Apr 2022 17:16 WIB

Krakatau Siaga, Pemudik di Selat Sunda Masih Aman dan Normal

Antrean kendaraan yang baru turun dari kapal ferry di Bakauheni belum padat.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indira Rezkisari
Calon penumpang dengan mobil pribadinya memasuki kapal ferry untuk menyeberang ke Pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten. Kondisi Gunung Anak Krakatau belum menyurutkan perjalanan mudik di Selat Sunda.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Calon penumpang dengan mobil pribadinya memasuki kapal ferry untuk menyeberang ke Pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten. Kondisi Gunung Anak Krakatau belum menyurutkan perjalanan mudik di Selat Sunda.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kondisi erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) mulai meningkat beberapa hari terakhir. Arus mudik penumpang pejalan kaki dan kendaraan dari Jawa dan Sumatra di perairan Selat Sunda namun masih berjalan normal pada Selasa (26/4/2022).

Pemantauan arus mudik di Jalan Lintas Sumatra (jalinsum) dan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) wilayah Lampung pada H-6 Selasa (26/4/2022), mulai terjadi peningkatan jumlah kendaraan pemudik dari Jawa yang melintas di jalinsum wilayah Kota Bandar Lampung. Hal tersebut terlihat dari Gerbang Tol (GT) Bakauheni dan juga GT Kotabaru.

Baca Juga

Kendaraan pemudik yang baru turun dari kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni mau masuk jalan tol sempat terjadi antrean pintu GT Bakauheni. Meski demikian, kendaraan yang antre tersebut tidak terlalu lama menunggu, hingga semua kendaraan bisa masuk jalan tol.

Sedangkan kendaraan pemudik yang keluar dari GT Kotabaru terpantau mulai ramai di Jalan Ryacudu, Sukarame, Kota Bandar Lampung. Kendaraan pemudik yang keluar dari jalan tol dan masuk Kota Bandar Lampung selain ingin ke kampung halaman, juga banyak yang ingin mengetahui ibukota Provinsi Lampung tersebut.

Menurut Randika (38 tahun), arus kendaraan pemudik yang masuk kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, mulai ramai dan terjadi macet. Meski terjadi antrean panjang menunggu kapal, kondisinya masih berlangsung normal. “Kalau menyeberang masih normal, tapi waktu pelayaran sedikit lama sampai merapat dermaga,” ujar Randika, warga Cibubur, penumpang kapal ferry.

Sedangkan pemudik pejalan kaki yang menggunakan jasa kapal ferry dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, dan melanjutkan perjalanan dengan bus menuju Terminal Rajabasa, tampak tidak terlalu mengkhawatirkan adanya erupsi GAK dan peringatan ancaman gelombang tsunami.

“Ya biasa-biasa saja menyeberang. Tidak ada rasa khawatir, karena memang tidak melihat langsung gunungnya. Semua penumpang dalam kapal biasa saja, aman-aman saja,” kata Miftah (40 tahun), penumpang pejalan kaki kapal ferry, warga Bandar Lampung.

Pemudik pejalan kaki yang tiba di Terminal Induk Rajabasa, Kota Bandar Lampung, dari Pelabuhan Bakauheni, mulai ramai namun belum padat. Sedangkan pemudik pejalan kaki yang naik bus tujuan Pelabuhan Bakauheni masih lengang. Masih banyak bus yang belum penuh di terminal terpaksa mengambil penumpang di jalan menuju Bakauheni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement