Selasa 14 Jun 2022 16:51 WIB

Rinov/Pitha Tumbang, Ganda Campuran Pelatnas Cipayung Habis di Indonesia Open

Rinov/Pitha kalah dari wakil Korea Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Foto: Dok Humas PBSI
Pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menurunkan empat pasangan ganda campuran di ajang Indonesia Open 2022. Namun hanya dua pasangan yang masih tergabung di pelatnas bulu tangkis Cipayung.

Dua wakil tersebut kini sudah habis dan harus angkat koper lebih cepat setelah tak berdaya menghadapi lawan-lawannya di babak pertama.

Baca Juga

Setelah sebelumnya pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati kalah dari pasangan Jerman. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari pun menyusul. Menghadapi wakil Korea Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, Selasa (14/6/2022) di Istora Senayan, Jakarta, Rinov/Pitha harus mengakui keunggulan lawannya dua gim langsung 19-21, 11-21.

Nova Widianto pelatih ganda campuran mengakui kalau kelas pemainnya belum di level super 1000 BWF. "Bisa dibilang kalau kelasnya belum super 1000. Di super 750 pun kita kesulitan," kata dia. 

Nova mengatakan, sejauh ini para pemainnya baru bisa berbicara di turnamen super 500. Mereka sudah sering menembus semifinal. 

"Namun pertengahan tahun sampai tahun depan harus bisa setidaknya masuk 8 besar di super 750 dan super 1000, kalau tidak harus ada evaluasi termasuk pelatihnya," kata dia.

Nova mengungkapkan kegagalan pemainnya karena kalah dalam power untuk pemain putra dan defense yang masih lemah untuk putrinya. "Kalau strategi dan pola sudah bagus. Namun kita kalah saat adu pukulan karena kalah power. Untuk menambah power bukan hanya latihan teknik, tapi juga gym dan asupan makanannya," ujarnya.

Selain itu menurut Nova, masa transisi ganda campuran usai dicoretnya pemain senior membuat beban ke pemain pelatnas saat ini lebih berat. "Tidak ada senior membuat beban juga ke mereka, memang kita sekarang istilahnya digebukin dulu mungkin sampai setahun. Namun setelah itu kita harus bangkit," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement