Rabu 29 Jun 2022 20:35 WIB

Mendagri Prancis Akui Kesalahan dalam Pengaturan Partai Final Liga Champions

ribuan penonton, sebagian besar pendukung Liverpool, terhambat masuk ke stadion

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Muhammad Akbar
logo liga champions
Foto: aa.com.tr
logo liga champions

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengakui alpa dalam pengaturan partai final Liga Champions musim ini.

Untuk itu, Darmanin mengungkapkan permohonan maaf terhadap semua pihak yang telah dirugikan dalam insiden kericuhan sebelum laga Real Madrid kontra Liverpool tersebut.

Salah satu stadion terbesar di Prancis, Stade de France, ditunjuk Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk menjadi tuan rumah Liga Champions musim ini, akhir Mei silam. Stade de France menggantikan Stadion Krestovksy, Saint Petersburg, Rusia.

Pergantian tuan rumah ini terkait dengan invasi militer Rusia ke Ukraina pada pertengahan Mei silam. Namun, kericuhan mewarnai laga di Stade de France tersebut.

Sejumlah penonton, yang diklaim tidak memiliki tiket resmi, memaksa masuk ke dalam area stadion. Alhasil, ribuan penonton, yang sebagian besar pendukung Liverpool, terhambat masuk ke dalam stadion.

Sorotan pun tertuju pada aksi kepolisian Prancis, yang sempat melemparkan gas air mata, ke arah penonton yang berebutan masuk ke dalam stadion. Kericuhan ini bahkan sempat menunda sepak mula laga yang berakhir dengan kemenangan Real Madrid, 1-0, atas Liverpool tersebut.

Di sebuah sesi wawancara dengan RTL Radio, Darmanin akhirnya mengakui ada kesalahan dalam pengaturan partai final Liga Champions tersebut. Darmanin menilai, sebagai tuan rumah, Prancis seharusnya bisa jauh lebih baik dalam mengatur partai puncak kompetisi kasta tertinggi antar klub Eropa tersebut.

Darmnanin pun mengungkapkan permohonan maaf atas buruknya pengaturan partai final Liga Champions musim ini tersebut. Akibat insiden tersebut, Prancis dinilai gagal dalam memberikan keamanan dan kenyamanan buat para fans, terutama para pendukung Liverpool.

''Apakah segala sesuatu harus diatur lebih baik di Stade de France? Jawabannya, iya. Apakah ada sedikit tanggung jawab saya dalam insiden itu? Jawabannya, iya. Karena itu, saya tentu saja siap mengungkapkan permohonan maaf atas buruknya pengaturan tersebut,'' ujar Darmanin seperti dikutip RFI, Rabu (29/6).

Darmanin juga mengakui, dari insiden kericuhan sebelum laga Liga Champions tersebut, otoritas Prancis langsung berbenah. Darmanin mengungkapkan adanya perubahan di kepolisian Prancis.

Evaluasi ini berbuah maksimal. Dua laga UEFA Nations League dan partai final rugby diketahui berjalan dengan lancar tanpa diiringi insiden besar. ''Insiden itu sedikit mengubah organisasi di markas besar kepolisian Prancis. Saya mengubah struktur organisasi untuk memerangi pelanggaran-pelanggaran hukum,'' kata Darmanin seperti dilansir The Guardian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement