Rabu 27 Jul 2022 15:15 WIB

Atlet APG Panahan Gelar Simulasi, Sesuaikan Suhu dan Angin

Tim unggulan dari panahan adalah tim dobel putra.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
 Suasana latihan atlet panahan Indonesia untuk persiapan APG 2022 di Lapangan Kota Barat, Solo, Rabu (27/7/2022).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Suasana latihan atlet panahan Indonesia untuk persiapan APG 2022 di Lapangan Kota Barat, Solo, Rabu (27/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Para atlet panahan ASEAN Para Games (APG) 2022 menggelar simulasi pertandingan di Lapangan Kota Barat, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/7/2022). Simulasi tersebut bertujuan agar para atlet menyesuaikan dengan angin dan suhu di sana.

Kepala pelatih panahan, Tri Sugeng Purwanto mengatakan, persiapan jelang pertandingan APG mendatang mencapai 85 persen. Penyesuaian tersebut hanya tinggal penyesuaian terhadap kondisi venue.

"Persiapannya kita sudah 85 persen. Para atlet cuma tinggal penyesuaian angin dan suhu panasnya aja," katanya ketika ditemui di Lapangan Kota Barat.

Selanjutnya, Tri mengatakan ada beberapa perbedaan kondisi angin di tempat latihan dan venue APG 2022. Pasalnya, tempat latihan di Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso (RC) dan Lapangan Kota Barat ada perbedaan angin.

"Sebelumnya kalau di RC suhu tidak jauh beda karena di sana banyak pohon dan agak dingin. Sedangkan di sini pohonnya jarang dan anginnya juga beda. Di sini kan anginnya tinggi karena tidak ada yang menghalangi anginnya," katanya.

Menurut Tri, dalam gelaran kali ini panahan menurunkan 12 atlet yang dibagi menjadi dua tim. Tim tersebut terbagi antara tiga putra dan tiga putri di setiap divisinya.

Selanjutnya, ia juga mengatakan tim unggulan dari panahan adalah tim dobel putra. Alasannya karena tim double putra lebih kompetitif dalam mengejar poin. "Kita unggul di dobel putra, bukan karena tim putri tidak bagus. Tapi untuk dobel putra lebih bisa mengejar poin," ujar dia.

Tri menambahkan dalam ajang APG ini menargetkan dua emas dan dua perak. Target tersebut ditekankan pada dobel putra. "Kita targetnya dua emas dan dua perak. Untuk dua emas dobel putra coumpoun dan recurve," katanya.

Menurut Tri, atlet Thailand akan menjadi saingan terberat. Walaupun ada peringkat dunia pula dari Malaysia dan Singapura. "Kalau Thailand karena banyak atlet dan juga jam terbangnya lebih banyak untuk setiap divisi di timnya. Juga secara pembiayaan Thailand lebih banyak. Seperti ada pertandingan di manapun diikuti. Sedangkan, untuk Singapura dan Malaysia walaupun ada peringkat dunia kan cuma satu," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement