Jumat 12 Aug 2022 07:05 WIB

PBB Kutuk Pembunuhan Israel Terhadap Anak-Anak Palestina

PBB menuntut mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan anak Palestina diadili.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
 Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet berpidato di sesi khusus Dewan Hak Asasi Manusia tentang situasi di Afghanistan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa Eropa di Jenewa, Swiss, Selasa, 24 Agustus 2021. PBB Kutuk Pembunuhan Israel Terhadap Anak-Anak Palestina
Foto: Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet berpidato di sesi khusus Dewan Hak Asasi Manusia tentang situasi di Afghanistan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa Eropa di Jenewa, Swiss, Selasa, 24 Agustus 2021. PBB Kutuk Pembunuhan Israel Terhadap Anak-Anak Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengecam pembunuhan tak masuk akal yang dilakukan Israel terhadap anak-anak Palestina, Kamis (11/8/2022). PBB menuntut mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggung jawaban.

Setidaknya 48 warga Palestina termasuk 17 anak-anak di Jalur Gaza gugur dalam pengeboman Israel yang menargetkan daerah kantong yang terkepung pekan lalu. "Menyakiti anak mana pun selama konflik sangat mengganggu. Pembunuhan dan melukai begitu banyak anak tahun ini tidak masuk akal," ujar Bachelet dalam sebuah pernyataan dilansir dari Al Araby, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga

Serangan udara dan artileri Israel menargetkan posisi kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ). Kantornya mengatakan 19 anak telah terbunuh di wilayah Palestina dalam kerusuhan baru-baru ini, menjadikan jumlah total tahun ini menjadi 37. Tujuh belas anak-anak tewas selama permusuhan Gaza dari 5-7 Agustus, sementara dua lagi tewas pada Selasa dalam serangan Israel di Tepi Barat.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mengatakan di antara 48 warga Palestina yang tewas dalam konflik Gaza pekan lalu, setidaknya ada 22 warga sipil. Mereka termasuk 17 anak-anak dan empat wanita.

 

Dari 360 warga Palestina yang dilaporkan terluka, hampir dua pertiganya adalah warga sipil, termasuk 151 anak-anak, 58 wanita dan 19 orang tua. “Dalam sejumlah insiden, anak-anak adalah mayoritas korban," kata kantor Bachelet.

"Meluncurkan serangan yang mungkin diharapkan untuk secara tidak sengaja membunuh atau melukai warga sipil, atau merusak objek sipil, dengan cara yang tidak proporsional dengan keuntungan militer yang nyata dan langsung diantisipasi, dilarang," katanya.

"Serangan seperti itu harus dihentikan,” tambah Bachelet.

Kantor Bachelet mengatakan kelompok bersenjata Palestina meluncurkan ratusan roket dan mortir, menyebabkan korban sipil dan kerusakan objek sipil di Israel dan Gaza. Dia mengatakan ini adalah pelanggaran hukum humaniter internasional.

Israel bersikeras beberapa kematian warga sipil termasuk anak-anak dibunuh oleh roket Jihad Islam yang gagal atau salah tembak. Bachelet menyerukan penyelidikan atas semua insiden di mana ada orang yang terbunuh atau terluka.

"Kurangnya akuntabilitas hampir total tetap ada di wilayah Palestina yang diduduki. Baik untuk pelanggaran hukum humaniter internasional oleh semua pihak dalam permusuhan di Gaza, atau untuk pelanggaran berulang Israel terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum pendudukan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement