Kamis 10 Nov 2022 08:23 WIB

FPP Undip Dampingi Masyarakat Wujudkan Kampung Iklim

Masyarakat dapat melakukan penanganan sampah yang lebih baik.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan pendampingan dan pelatihan menuju kampung iklim, oleh Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (FPP Undip) kepada anggota PKK Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, baru- baru ini.
Foto: dok. FPP Undip
Kegiatan pendampingan dan pelatihan menuju kampung iklim, oleh Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (FPP Undip) kepada anggota PKK Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, baru- baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dalam upaya mendukung adaptasi dan kemampuan mitigasi masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (FPP Undip) Semarang mendampingi warga mewujudkan kampung iklim.

Lokasi pendampingan FPP Undip ini berada di kawasan berdirinya Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Undip di lingkungan Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah.

Dosen Departemen Peternakan Undip, Cahya Setya Utama mengatakan, salah satu kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Selaras dengan isu perubahan iklim yang menyebabkan masyarakat harus melakukan kegiatan adaptasi dan mitigasi agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, maka FPP Undip melakukan pendampingan bertema lingkungan hidup.

“Kegiatan ini diwujudkan melalui pendampingan dan pelatihan mengolah sampah organik dan nonorganik, yang telah diberikan kepada anggota PKK Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen,” jelasnya, di Semarang.

Ia menambahkan, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan mengaplikasikan teknologi tepat guna bagi masyarakat, yang benar benar praktis, dan efisien.

Sehingga sampah atau limbah ruah tangga jika dikelola dengan benar akan mampu menghasilkan berkah. Jadi sampah-sampah organik yang tadinya berbau setelah diolah semuanya akan berubah menjadi ’bau’ uang.

Misalnya dengan pelatihan mengolah sampah untuk pupuk organik padat dan sebagainya. “Sehingga sampah manfaatnya tidak hanya bisa didapatkan secara keekonomian, namun juga untuk lingkungan,” tegasnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sabarwangi, Tri Naini menyampaikan, kegiatan pelatihan ini dimaksudkan agar nantinya ibu-ibu PKK memiliki kemampuan dalam melakukan pilah sampah mulai dari skala rumah tangga hingga ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) desa.

Nantinya sampah-sampah yang telah dipilah akan dapat memberikan nilai tambah secara keekonomian kepada warga, melalui peningkatan kapasitas para ibu PKK di Desa Sabarwangi tersebut.

“Tak haya itu, manfaat yang didapatkan dari pelatihan ini adalah warga dapat melakukan penanganan sampah yang lebih baik demi keberlangsungan lingkungan di desa mereka sendiri,” jelasnya.

Sementara tim FPP Undip, Marry Christiyanto, menuturkan pentingnya pengolahan sampah baik organik dan anorganik dalam suatu wadah terorganisir dan tersistematis.

Sehingga lingkungan permukiman warga akan menjadi lebih nyaman. Program penataan lingkungan ini selaras dengan program pemerintah, yaitu program Kampung Iklim.

Maka, masyarakat bersama-sama bergerak untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dengan berkegiatan beraneka ragam. “Khususnya adalah penanganan sampah,” ujarnya.

Sekretaris Desa (Sekdes) Sabarwangi, Riska Dewi Widyaningrum mengatakan, kegiatan pelatihan yang dilaksanakan bersama Undip memberikan gairah baru bagi masyarakat untuk lebih menata dan membangun desanya.

Pemdes Sabarwangi, komitmen penuh siap bekerjasama dengan Undip untuk dapat mewujudkan Desa Sabarwangi menjadi salah satu Kampung Iklim di Jawa Tengah.

“Sinergitas kegiatan antara perguruan tinggi, instansi/dinas terkait, dan masyarakat memang menjadi pemacu dalam percepatan pembangunan masyarakat pedesaan,” kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement