Selasa 20 Dec 2022 05:32 WIB

Indonesia Tuan Rumah Konferensi Islam ASEAN

Konferensi kali kedua ini rencananya digelar di Denpasar, Bali.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Indonesia Tuan Rumah Konferensi Islam ASEAN. Foto:  Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin memberikan paparan pada acara Rakornas Badan Wakaf Indonesia di Jakarta, Rabu (7/12/2022). Rakornas tersebut bertajuk Percepatan Ekosistem Perwakafan: Profesionalisasi Nazhir. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Indonesia Tuan Rumah Konferensi Islam ASEAN. Foto: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin memberikan paparan pada acara Rakornas Badan Wakaf Indonesia di Jakarta, Rabu (7/12/2022). Rakornas tersebut bertajuk Percepatan Ekosistem Perwakafan: Profesionalisasi Nazhir. Republika/Putra M. Akbar

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia dinobatkan sebagai tuan rumah Konferensi Islam tingkat ASEAN. Konferensi kali kedua ini rencananya digelar di Denpasar, Bali, pada 21 hingga 23 Desember 2022.

Konferensi tersebut akan diikuti sekitar 140 peserta yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, serta Arab Saudi.

Baca Juga

Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah narasumber, terdiri dari ulama, akademisi, maupun pimpinan Organisasi Masyarakat Islam Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Kerajaan Arab Saudi.

"Insya Allah konferensi akan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia," ucap Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, dalam keterangan yang didapat Republika, Selasa (20/12/2022).

Ia menyebut konferensi ini dilaksanakan atas kerja sama Kementerian Agama dengan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi. Adapun kegiatan konferensi tahun ini mengangkat tema "Khairu Ummah".

Di dalamnya akan dibahas implementasi moderasi beragama dalam masyarakat muslim, serta upaya pencegahan ekstremisme dan intoleransi. Tidak hanya itu, akan ada kesempatan berbagi pengalaman atau sharing best practices di setiap negara.

"Kami juga akan mendiskusikan problematika keumatan dan mencari solusinya, serta menguatkan wawasan moderasi beragama dan implementasinya dalam kegiatan dakwah," lanjutnya.

Dirjen Bimas Islam menilai, konferensi ini sangat strategis, sebab populasi umat Islam di kawasan Asia Tenggara adalah yang terbanyak di dunia. Pengaruhnya akan sangat signifikan jika Asia Tenggara bisa menjadi contoh utama dalam implementasi moderasi beragama.

"Moderasi beragama menjadi jalan tengah bagi terciptanya kedamaian di tengah umat. Karenanya, moderasi beragama sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat," kata dia.

Berlangsung tiga hari, ada sejumlah materi yang akan dipaparkan dalam konferensi. Materi yang dimaksud antara lain:

1. Menuju Ummat Terbaik dalam Penguatan Kerjasama dan Sinergitas;

2. Mewaspadai Ekstremitas dalam Beragama dan Berbudaya;

3. Tantangan Ormas Islam dalam Pemberdayaan Ummat di Era Digital;

4. Merawat Harmoni Sosial dalam Masyarakat Plural;

5. Menuju Masyarakat Unggul Melalui Visi Pendidikan Islami.

Sejauh ini tokoh yang disebut akan hadir adalah Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi Syeikh Ahmed bin Essa Al-Hazmi, serta Kabag Kerjasama Luar Negeri Kemenag Khoirul Huda Basyir.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement