Jumat 30 Dec 2022 18:13 WIB

Mahasiswa UMM Juara Debat Tingkat Nasional

Ada empat tim yang akhirnya melaju ke semifinal.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Universitas yang dikenal dengan sebutan Kampus Putih ini baru saja mendapatkan predikat sebagai kampus swasta terbaik keenam se-Asia Tenggara menurut data yang dikeluarkan oleh AppliedHE.
Foto: Humas UMM
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Universitas yang dikenal dengan sebutan Kampus Putih ini baru saja mendapatkan predikat sebagai kampus swasta terbaik keenam se-Asia Tenggara menurut data yang dikeluarkan oleh AppliedHE.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam satu tim dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (FH UMM) sukses membawa pulang juara 3 dalam ajang Debat Konstitusi Nasional Formasi Law Fair 2022, awal Desember lalu. Tim yang beranggotakan Ibnu Khairudin Weul Artafella, Puji Rahayu, dan Yogi Syahputra Al Idrus ini bersaing dengan universitas ternama seluruh indonesia di Universitas Mataram. 

Ibnu Khairudin menyampaikan, konsep debat kali ini mengangkat tema 'Penegakan Hukum Pemilu melalui Re-aktualisasi Nilai-nilai Konstitusional'. Secara khusus, kompetisi ini mengangkat urgensi pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil, peraturan perundang-undangan pemilu dan aparat yang bertugas menegakkannya. 

"Apalagi tahun depan menjadi momen pesta demokrasi Indonesia. Selain itu, juga cara mengatasi masalah penegakan hukum pemilu melalui materi peraturan perundang-undangan yang harus dilengkapi, diperjelas, dan dipertegas," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Republika.

Proses seleksi kompetisi debat Formasi Law Fair 2022 dibuka dengan babak penyisihan secara daring melalui pengiriman video penyisihan dari masing-masing delegasi. Total terdapat puluhan video kompetisi dari mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS. Tahap selanjutnya, tim yang dinyatakan lolos ke babak delapan besar wajib bertanding secara luring di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pria yang disapa Ibnu ini mengungkapkan, ada empat tim yang akhirnya melaju ke semifinal dan memperebutkan juara satu, dua serta tiga. Bekal utamanya adalah modal pemahaman analytical thinking. "Alhamdulilah untuk kompetisi debat nasional, kami sudah ikut lomba sebanyak sepuluh kali dan tujuh di antaranya berhasil kami menangkan. Mulai dari juara 1, 2, 3 serta best speaker sebanyak dua kali,” katanya.

Lebih lanjut, Ibnu menyatakan, dukungan dari pihak UMM berperan penting dalam kemenangan mereka, baik itu bimbingan hingga finansial. Fakultas Hukum UMM juga terus memberikan bimbingan agar timnya semakin matang dalam persiapan, demi kelancaran saat mengikuti kompetisi di berbabagi level.

Di sisi lain, timnya tak lupa mengajak mahasiswa dan anak-anak muda lain agar terus berusaha mengembangkan pemahaman intelektual secara intensif. "Baik itu dengan mengikuti Lsi atau sederet organisasi yang sudah disediakan oleh UMM maupun eksternal,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement