Senin 16 Jan 2023 14:16 WIB

Erick Thohir dan Kisah Juru Selamat Inter Milan

Sejarah penyelamatan Inter Milan itulah yang membuat pecinta bola Tanah Air kepincut.

Menteri BUMN Erick Thohir saat menyerahkan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023). Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir saat menyerahkan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023). Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yuswardi A Suud, Wartawan dan Peminat Isu Ekonomi Politik

Kabar Menteri BUMN Erick Thohir mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) disambut gegap gempita oleh pecinta sepak bola Tanah Air.

Hujan dukungan membanjiri media sosial. Erick laksana bintang terang yang diharapkan dapat membuat PSSI bersinar terang. Gemuruh dukungan itu bukan tak beralasan. Erick telah membuktikan kepemimpinannya dalam sepak bola saat menjadi Presiden Inter Milan.

Tak lama setelah membeli 70 persen saham Inter Milan pada 2013, di tahun yang sama ia didapuk sebagai Presiden Inter Milan. Saat itu, Erick orang Asia pertama yang mempimpin klub besar Italia.

Di sana, Erick bergerak cepat. Ia membenahi manajemen Inter yang saat itu terpuruk. Selain terlempar dari klub papan atas Italia, Inter dibelit persoalan keuangan. Saat dibeli Erick, valuasi Inter sedang melorot tajam: menukik hingga 30 persen dari 215 juta dolar AS menjadi 151 juta dolar AS.

Lantaran kondisi itulah, Massimo Moratti selaku pemilik lama Inter terpaksa melego klub yang telah dipimpinnya selama lebih dari 20 tahun. Setelah diakuisisi Erick, kepemilikan Moratti tersisa 30 persen. Tiga tahun memegang Inter Milan, Erick menorehkan sejarah baru.

Dia merekrut sejumlah profesional papan atas seperti Alessandro Antonello yang malang melintang dalam industri keuangan dan Tim Williams, sosok di balik kesuksesan bisnis Manchester United sebagai tim terkaya di dunia.

Hasilnya spektakuler. Pada pertengahan 2016, majalah bisnis Forbes merilis valuasi Inter Milan meningkat 16 persen. Erick juga berhasil menggaet perusahaan asal China, Suning Grup, untuk berinvestasi di Inter. Meski menjual sahamnya pada pertengahan  2016, Erick tetap menjadi Presiden Inter Milan hingga Oktober 2018.

Puncak dari reformasi Inter yang dilakukan Inter, meski Erick tak lagi di sana, terjadi pada 2021. Saat itu, Inter kembali menjadi scudetto alias juara Serie A Italia, gelar yang dulu pernah diraih pada 2010.

Dengan rekam jejak seperti itulah, Erick disambut bak pahlawan ketika kembali menjejakkan kakinya di Italia pada 2021. Kepada media Italia, sejumlah fan Inter menyebut Erick sebagai "penyelamat Inter Milan."

Tampaknya, sejarah penyelamatan Inter Milan itulah yang membuat pecinta bola Tanah Air kepincut agar Erick turun tangan menyelamatkan sepak bola Indonesia dan menorehkan harapan mereka melalui dinding-dinding media sosial.

Beberapa malah berharap Erick tak hanya memimpin organisasi sepak bola, tetapi juga memimpin negeri ini. Ini diperkuat dengan sejumlah survei yang menjagokan Erick sebagai calon wakil presiden.

Salah satu harapan untuk Erick datang dari Gibran Rakabuming. Putra Presiden Joko Widodo itu juga merujuk pada pengalaman Erick memimpin Inter Milan.

Bahkan, Gibran juga menyinggung, kepemimpinan Erick Thohir, sebagai mantan pemilik Inter Milan."Pengalaman, di Inter Milan dan lain-lain. Itu juga pengalaman yang profesional," kata Wali Kota Solo itu kepada awak media.

Saat membaca gemuruh harapan itu, saya teringat sosok Silvio Berlusconi, mantan bos AC Milan yang kemudian memimpin Italia sebagai perdana menteri. Seperti Erick, Berlusconi punya latar belakang sebagai pengusaha media penerbitan dan televisi.

Tak hanya sekali, Berlusconi tercatat empat kali menjadi perdana menteri Italia. Pemerintahannya adalah yang terlama dalam sejarah Republik Italia. Berlusconi adalah contoh transformasi seorang pengusaha yang sukses terjun kedua politik.

Saat meriset sosok Berlusconi, saya menemukan sebuah artikel dari media Italia. Ternyata, tak hanya saya yang berpikir sosok Erick layaknya Silvio Berlusconi.

Media Italia, Tuttosport.com sudah duluan punya pandangan yang sama. Pada 15 November 2022, media itu menurunkan tulisan bertajuk "Inter, c’è Thohir con Lavrov! I casi della vita..." Artinya: Inter, ada Thohir bersama Lavrov! Kasus kehidupan...

Erick menjadi perhatian media itu lantaran menjamu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam rangkaian KTT G20 di Bali. Media itu bahkan menyebut Erick sebagai Berlusconi-nya Indonesia. Seperti Berlusconi yang menjadi perdana menteri, Erick juga diramalkan bakal menjadi pemimpin Indonesia.

"Seorang bintang, Thohir, yang terus naik daun, sehingga banyak yang memprediksi masa depannya sebagai perdana menteri. Terima kasih yang tulus juga... untuk Inter," tulis Tuttosport.com.

Ramalan Tuttosport.com boleh jadi akan menjadi kenyataan, terlebih jika Erick berhasil membenahi PSSI seperti gemuruh harapan para  pecinta sepak bola Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement