Ahad 22 Jan 2023 18:18 WIB

Erick Thohir Dinilai Bisa Wujudkan Revolusi Sepak Bola Indonesia

Erick Thohir dinilai mampu melakukan pembenahan.

Menteri Erick Thohir bermain sepak bola bersama anak-anak disela peresmian Papua Football Academy di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (31/8/2022).
Foto: Agus Suparto
Menteri Erick Thohir bermain sepak bola bersama anak-anak disela peresmian Papua Football Academy di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (31/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- pengamat sepak bola, Rony Samloy meyakini langkah dan rencana Erick Thohir bersih-bersih di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan terwujud. Pasalnya, ia percaya dengan rekam jejak Erick di kementerian BUMN yang berani sapu bersih oknum koruptor akan dilakukan hal yang sama di PSSI. 

Menurutnya, mantan Bos Inter Milan itu selain sebagai sosok pebisnis sukses, juga ditopang dengan segudang pengalaman internasional sehingga upaya membawa sepak bola Indonesia berprestasi di tahun-tahun ke depan akan mudah terwujud. Asalkan didukung oleh tim yang kuat dan solid. 

Baca Juga

“Saya sepakat dengan komitmen Erick Thohir untuk bersihkan orang-orang bermasalah di tubuh PSSI. Utamanya PSSI harus didrive oleh mayoritas pebisnis seperti bung Erick Thohir,” kata pengamat sepak bola, Rony Samloy kepada wartawan, Ahad  (22/1/2023).

Menurut Samloy, permasalahan utama yang menjadikan sepak bola Indonesia tidak berkembang adalah karena jejaring orang-orang lama di tubuh PSSI yang tidak pernah diganti, meski pucuk pimpinannya silih berganti. 

“Kendala utama selama ini PSSI masih dikuasai jaringan kelompok lama yang menjadikan sepakbola Indonesia lahan pragmatis,” ujarnya.

Untuk itu, ia optimis desakan revolusi PSSI oleh masyarakat pecinta sepak bola Indonesia akan diwujudkan oleh Erick Thohir pada kepemimpinannya nanti. “Harus ada revolusi besar di PSSI. Yang paling penting hindari parameter primordialistik dan pandangan sektarian,” ucapnya.

Samloy juga berharap agar Erick Thohir ke depan memberikan perhatian khusus pada sistem rekrutmen pemain-pemain muda untuk membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Pasalnya, selama ini sistem rekrutmen pemain masih menggunakan pendekatan orang dalam atau lebih jelasnya sogokan. 

“Jangan ada titip-titipan dalam setiap rekrutmen pemain-pemain timnas. Sepanjang masih ada sindrome atau penyakit seperti ini, jangan berharap sepakbola kita bisa jaya di level Internasional, minimal Jadi Raja di Asia Tenggara,” jelasnya.

Lebih jauh lanjut Samloy, sistem dalam organisasi induk sepak bola Indonesia perlu diubah dengan mengutamakan keterbukaan, khususnya bagi para pejabat di PSSI. Jika hal ini tidak dilakukan, sepak bola Indonesia akan berjalan ditempat meski PSSI mendatangkan pelatih sekelas Carlo Ancelotti ataupun Jurgen Klop. 

“Sepanjang tidak ada keterbukaan dan keikhlasan para pemangku kepentingan sepakbola, khususnya di PSSI, sepakbola kita tetap jalan di tempat sekalipun kita mampu membeli pelatih sekaliber Jurgen Klop atau Carlo Ancelotti,” tegasnya.

Samloy juga menyarankan agar PSSI mengikuti perkembangan sepak bola dunia yang makin modern, dan tinggalkan sistem nepotisme yang selalu menggunakan anasir-anasir politk SARA. 

“Sepakbola modern sesungguhnya sudah menuju era modernisasi sehingga anasir2 politik berbasis SARA harus bisa dieliminasi,” tutupnya. 

Seperti diketahui, Erick Thohir mempunyai catatan mentereng di dunia olahraga khususnya sepak bola. Dia pernah menjadi Presiden Inter Milan.

Selain itu, Erick Thohir juga pernah tercatat sebagai pemilik klub MLS, DC United.

Dia pernah menjadi ketua INASGOC atau ketua pelaksana Asian Games 2018 di Indonesia. Di dunia basket, Erick pernah mempunyai saham klub NBA Philadelphia 76ers.

Erick Thohir juga tercatat telah dua kali menyelamatkan sepak bola Indonesia. Pertama, orang nomor satu di Kementerian BUMN ini mendapatkan penugasan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala Liga Indonesia dibekukan oleh FIFA.

Waktu itu Erick Thohir belum memiliki jabatan apapun sebagai pejabat publik namun masih berstatus sebagai Presiden Inter Milan FC dan Ketua International Olympic Committee (IOC). Ia mendapatkan penugasan karena memiliki hubungan yang dekat dengan para petinggi FIFA karena bermarkas di Eropa.

Kedua, Erick Thohir kini kembali mendapatkan penugasan khusus untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia karena tragedi Kanjuruhan, Malang. Tragedi ini menjadi perhatian dunia sepak bola di seluruh dunia lantaran menelan korban hingga 135 jiwa. Data tersebut dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. 

Di penugasan kedua dari Presiden Jokowi ini, Erick Thohir langsung bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar dengan membawa surat. Surat ini ditulis langsung oleh Presiden Jokowi kepada FIFA agar tidak menjatuhkan sanksi kontraproduktif memajukan sepak bola Indonesia. 

Saat ini, Erick Thohir berkomitmen jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, akan membersihkan tangan-tangan kotor dari sepak bola Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement