Jumat 09 Jun 2023 14:14 WIB

Mendapat Makanan dari Catering, Jamaah Haji Diharamkan Masak di Hotel

Masak di hotel jamaah haji dapat mengakibatkan kebakaran dan ganggu kenyamanan.

Rep: Mabruroh/ Red: Erdy Nasrul
Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat meninjau dapur untuk konsumsi jemaah haji yang baru mendarat turun dari pesawat. Nantinua, dapur bandara ini akan menyuplai konsumsi untuk jamaah yang baru tiba.
Foto: Dok MCH 2023
Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat meninjau dapur untuk konsumsi jemaah haji yang baru mendarat turun dari pesawat. Nantinua, dapur bandara ini akan menyuplai konsumsi untuk jamaah yang baru tiba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jamaah haji agar tidak memasak makanan apapun di dalam hotel, baik menggunakan alat penanak nasi listrik (rice cooker), atau alat masak sejenisnya.

Imbauan tersebut sekaligus menegaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan makanan nusantara secara teratur, tiga kali dalam sehari. Karenanya PPIH berharap agar jamaah mematuhi imbauan dari pihak panitia. 

Baca Juga

“Larangan ini perlu diindahkan dan diperhatikan jamaah untuk menghindari terjadinya akibat yang tidak diinginkan,” kata Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Ketentuan lain yang harus diperhatikan jamaah, kata Fauzin, jamaah tidak boleh menerima tamu di kamar hotel, dilarang merokok, menjemur pakaian di kamar, dan ketentuan lain yang harus diindahkan untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan jamaah selama di hotel. 

Fauzin menyampaikan, berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 07 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jamaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 98.979 orang atau 257 kelompok terbang. 

“Jumlah jamaah dan petugas yang telah didorong dari Madinah ke Makkah untuk menjalani umrah haji sebanyak 39.005 orang atau 103 kloter,” katanya.

Fauzin menyampaikan, terdapat 1 jamaah haji yang meninggal dunia di Madinah, yaitu atas nama Iman Sukiman Tamim asal kloter JKS 29. Sehingga, sampai dengan saat ini, jumlah jamaah haji yang wafat di Madinah sebanyak 21 orang. 

“Terdapat 3 jamaah Haji yang meninggal dunia di Makkah yaitu atas nama Sunipah Djasri asal kloter SOC 04, Marzuki Husen Hanafiah asal kloter BTJ 06, dan Suhaimi Aris Kliwon asal kloter KNO 06,” ujar Fauzin.

“Jumlah jamaah haji yang wafat di Makkah hingga saat ini sejumlah 5 orang dan secara keseluruhan, jamaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 26 orang,” sambungnya.

Mengingat suhu di Madinah saat ini berkisar 29 - 42 derajat celcius, sedang di Makkah mencapai 32 - 42 derajat celcius, Fauzin mengimbau kepada jamaah, khususnya jamaah lanjut usia untuk senantiasa menjaga kesehatan, membatasi ibadah sunnah seperti umrah dan tawaf sunnah berkali-kali karena akan membuat fisik jamaah kelelahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement