Pada babak kedua, Persikabo mulai bermain keluar. Beberapa kombinasi serangan coba diberikan oleh tim tuan rumah meskipun belum ada peluang yang berhasil dikonversi menjadi gol. Tapi ancaman kerap menyulitkan PSM di lini pertahanan.
Sejak menit ke-67, PSM terpaksa harus bermain dengan 10 orang setelah Dzaky diganjar kartu kuning kedua oleh wasit. Ia terlihat mengganggu Varela yang siap melancarkan serangan balik ke lini pertahanan PSM. Hal ini memaksa Bernardo untuk mengubah strateginya.
Meskipun ruang gerak Pluim sangat terbatas setelah mendapatkan penjagaan ketat dari pemain Persikabo, pemain asal Belanda itu tetap mampu memberikan ancaman ke gawang Persikabo. Pada menit ke-71 Pluim mencoba melepaskan tembakan jarak jauh dari kotak penalti tapi masih bisa ditepis kiper di sisi kanan atas gawang.
PSM yang bermain dengan 10 orang justru berhasil memecah kebuntuan. Gol tercipta di menit ke-74 dari situasi bola mati tendangan sudut yang dilepaskan oleh Yance Sayuri. Pluim yang bersiap di tengah kotak berhasil memaksimalkan umpan Yance dengan tandukan ke tiang jauh. Skor 1-0 untuk PSM.
Bola-bola mati PSM memang terkenal berbahaya di mana mereka mempunyai Pluim sebagai ujung tombak yang bisa melakukan penyelesaian akhir yang akurat. Pada menit ke-82, Pluim hampir menggandakan keunggulan saat ia menerima umpan dari tendangan bebas. Beruntung bagi Persikabo, bola masih meleset tipis di sisi gawang.