Rabu 04 Mar 2020 22:00 WIB

Stok Diklaim Aman, Warga Banten Diimbau tak Borong Sembako

Ketersediaan pangan di Banten aman bahkan hingga Ramadhan atau Idul Fitri.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Fakhruddin
Rak kosong di sebuah toko ritel di Tangerang, Banten, Senin (2/3). Warga melakukan aksi panic buying di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona di Indonesia.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Rak kosong di sebuah toko ritel di Tangerang, Banten, Senin (2/3). Warga melakukan aksi panic buying di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- Kepanikan masyarakat atas informasi telah masuknya wabah virus Corona (Covid-19) ke Indonesia menimbulkan kejadian seperti pemborongan bahan makanan pokok di pusat-pusat perbelanjaan (panic buying) di beberapa daerah. Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Banten mengimbau warganya agar tidak panik dan tetap tenang karena stok sembako diklaim masih aman.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Babar Suharso mengaku sudah mengumpulkan semua stakeholder di sektor perdagangan seperti Dinas Ketahanan Pangan, Bulog, pengelola pasar, retail, hingga distributor. Dari pertemuan tersebut dapat dipastikan kalau ketersediaan pangan di Banten aman bahkan hingga Ramadhan atau Idul Fitri. 

"Kita kumpul bersma Dinas Ketahanan Pangan, Bulog, pengelola pasar, retail, dan menginformasikan semuanya kalau stok sembako dan harganya aman, walaupun ada beberapa komoditas yang harganya tinggi, tapi bisa dibilang masih terkendali dan aman sampai Idul Fitri," jelas Babar di gedung Disperindag Banten, Kota Serang, Rabu (4/2).

Babar mengatakan di Banten sempat terjadi kasus panic buying meski kejadiannya tidak meluas. "Panic buying dilaporkan Disperindag Tangerang Selatan (Tangsel) terjadi di pusat perbelanjaan seperti di Hypermart Tangsel. Jadi hanya daerah tertentu saja, daerah selain Serpong, seperti Serang, Cilegon tidak ada panic buying," ungkapnya.

Babar berharap agar warga Banten tetap tenang , selain karena stok bahan makanan tersedia, ia mengklaim kalau kasus Corona hingga saat ini belum terjadi di Banten. Warga diharap beraktivitas seperti biasa tapi juga tetap waspada dengan melakukan pola hidup sehat.

"Terkait Corona, Dinas Kesehatan Banten sudah menyebut kalau di Banten ini nihil, nggak ada yang terjangkit Corona. Walaupun ada 17 orang yang diobservasi, tapi kan hasilnya negatif, rapat ini juga kan untuk memastikan kalau Corona belum ada di Banten dan stok bahan makan masih stabil," katanya.

Adapun terkait kelangkaan dan kenaikan harga masker di Banten disebutnya karena suplai masker terlambat yang nantinya akan kembali normal. "Masker ini siklus suplainya masih wajar jadi terlambat, sebenarnya tidak langka nanti akan ada stok baru lagi, kita sudah cek pedagang retail. Penimbunan juga sudah kita waspadai, nanti polisi pasti akan bertindak," ungkapnya.

Sementara Gubernur Banten Wahidin Halim juga berharap warganya tetap tenang karena stok bahan makanan dalam kondisi aman. "Ketersediaan ini tentunya diharapkan bisa menenangkan kepanikan masyarakat Banten. Sekali lagi jangan panik, stok tidak akan habis," katanya.

Gubernur menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan dari ritel-ritel yang ada di Banten, tentang kejadian panic buying sehingga menambah kepanikan kepada masyarakat yang lain karena ada kekhawatiran bahwa stok akan habis. "Saya sudah berkomunikasi dengan Bulog Provinsi Banten dan di dalamnya termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan, bahwa pemerintah menjamin stok bahan pangan aman," ungkapnya.

Selain itu, gubernur juga mengimbau masyarakat karena agar tetap waspada, dengan tetap menjaga kesehatan sebagaimana yang dianjurkan dinkes maupun pusat pelayanan kesehatan lainnya. "Kalau tubuh kita sehat, pola hidup kita sehat, insyaAllah virus apapun tidak bisa menyerang. Lingkungan juga dijaga agar selalu bersih, makan-makanan yang sehat dan bergizi," ujarnya.

Gubernur juga mengajak masyarakat Banten agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan dan turut mendoakan bersama-sama agar wabah virus ini segera berlalu dan masyarakat Indonesia dan negara-negara lainnya tidak ada lagi yang terinfeksi virus tersebut. "Bagaimanapun mereka adalah saudara kita, mari kita doakan agar semuanya kembali sehat dan normal," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement