Rabu 30 Dec 2020 03:50 WIB

LPS: Simpanan Masyarakat Tumbuh 10,91 Persen

Berdasarkan pemantauan LPS, terjadi peningkatan pertumbuhan DPK perbankan.

Sejumlah buku tabungan (ilustrasi).
Foto: Antara//M Risyal Hidayat
Sejumlah buku tabungan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan masyarakat di 110 bank umum per November 2020 mencapai Rp 6.701 triliun. Jumlah tersebut naik 10,91 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 6.042 triliun.

"Di pertengahan tahun 2020 akibat pandemi, masyarakat terutama nasabah dengan simpanan jumbo menahan spending-nya, baik untuk konsumsi bagi nasabah perorangan maupun untuk investasi bagi nasabah korporat," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Selasa (29/12).

Baca Juga

Sedangkan secara bulanan, jumlah simpanan masyarakat di bank umum itu meningkat 0,15 persen dari Rp 6.691 triliun pada Oktober 2020. Untuk jumlah rekening simpanan pada November 2020 mencapai 344,5 juta rekening atau tumbuh 14,24 persen dibandingkan periode sama pada 2019.

Ia menyimpulkan bahwa penyebaran dana simpanan perbankan sudah merata pada beberapa segmen khususnya nasabah yang memiliki saldo di bawah Rp 5 miliar.

Kesimpulan itu, lanjut dia, berdasarkan data November 2020 yang menunjukkan peningkatan nominal simpanan dengan tiering di bawah Rp 100 juta mencapai 1,1 persen atau Rp 10,49 triliun. Sedangkan, simpanan dengan tiering di atas Rp 5 miliar mengalami penurunan sebesar 0,7 persen atau Rp 22,96 triliun.

Menurut dia, pemerataan pola pertumbuhan simpanan tersebut menjadi pertanda pulihnya konsumsi dan investasi masyarakat menjelang akhir tahun dan awal tahun depan seiring dengan rencana pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi pada awal 2021.

Apabila mencermati pergerakan kategori Bank Umum Kategori Usaha (BUKU), lanjut dia, data posisi simpanan secara historis sejak tahun 2013 menunjukkan pola yang konsisten menjelang akhir tahun pada November dan Desember.

Dalam dua bulan terakhir jelang tutup tahun itu, ujar dia, biasanya terjadi pergeseran simpanan secara sementara dari bank-bank BUKU I dan II ke bank-bank BUKU III dan IV.

"Sebelum nanti pada Januari tahun berikutnya simpanan tersebut akan kembali ke bank-bank BUKU I dan II," imbuhnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement