Kamis 08 Apr 2021 03:26 WIB

Pemerintah Prioritaskan 7 Sektor untuk Dongkrak Ekonomi RI

Kemenperin mendorong para pelaku industri menerapkan teknologi 4.0.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
Foto: BNPB Indonesia
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Indonesia bercita-cita menjad salah satu negara dengan ekonomi tebesar di dunia pada 2030. Maka demi mewujudkannya, pemerintah mendorong tujuh sektor prioritas. 

Sektor tersebut meliputi sektor makanan dan minuman, otomotif, elektronika, kimia, tekstil dan pakaian, farmasi, serta alat kesehatan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun mendorong para pelaku industri menerapkan teknologi 4.0.

Baca Juga

Kemudian, guna memanfaatkan momentum akselerasi digital pada masa pandemi dan kebangkitan industri pada masa pemulihan ekonomi nasional, Indonesia berpartisipasi di Hannover Messe sebagai official partner country bertema Making Indonesia 4.0.

"Sebagai partner kontribusi kita harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk perkenalkan kekuatan teknologi dan melalui jejaring rantai suplai serta mendorong terjadinya transaksi dan dorong transformasi ekonomi di Indonesia dan pemulihan dkonomi nasional melalui berbagai macam kesepakatan bisnis kerja sama industri dan investasi," tutur Agus dalam Pra-Konferensi Hannover Messe 2021 secara virtual, Rabu (7/4).

Ia mengajak para pelaku industri menjadikan Hannover Messe sebagai daya tarik bagi Industri Kecil Menengah (IKM) supaya menjadi industri yang sensitif terhadap penggunaan teknologi baru. Sekaligus aktif memakai teknologi digital. 

"Pra-konferensi ini merupakan sbuah kesadaran startup di indonesia sebagai teknologi provider dalam ekosistem making indonesia 4.0. Kita melalui dirjen IKM dan Aneka berupaya mendorong implementasi teknologi di industri sebagai solusi teknologi dari startup Indonesia," jelas dia. 

Agus menyebutkan, kompetisi Hannover Messe 2020 dimenangkan oleg startup binaan Kemenperin. Sementara ajang kali ini diikuti oleh 63 startup, yang di antaranya merupakan startup for industri. 

"Ini perlihatkan kualitas program startup for industri mengantarkan para startup tampil di berbagai event global. Kegiatan pra-conference ini diharapkan bisa dorong sinergitas teknologi indonesia melalui penerapan industri 4.0," ujar Agus. 

Dia berharap, semakin banyak startup muncul. Terutama yang mendorong transformasi industri manufaktur. "Dengsn begitu, IKM bisa lebih produktif, unggul, serta punya daya saing tinggi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement