Senin 01 Aug 2022 18:02 WIB

APG 2022, Babak Kualifikasi Para Panahan Berlangsung Ketat

Hasil kualifikasi sebagai penentuan rangking atlet.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Sadikin, salah satu atlet para pemanah asal Indoensia yang diturunkan di kelas recurve men open.
Foto: Dokumen
Sadikin, salah satu atlet para pemanah asal Indoensia yang diturunkan di kelas recurve men open.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim cabang olahraga (cabor) para archery atau Para Panahan Indonesia sudah mulai berjuang di ajang kualifikasi ASEAN Paragames (APG) 2022. Ajang tersebut digelar di Lapangan Kotabarat, Solo, Jawa Tengah.

Hari pertama, wakil Indonesia berjuang di dua kualifikasi. Yakni divisi recurve pada sesi pagi, dan atlet yang terjun di divisi compound menggelar pertandingan perdananya, di sesi siang sampai sore.

Ibnu Marwata, Asisten Competition Manager untuk cabor parapanahan mengatakan jalannya pertandingan sulit diprediksi. Sebab, kondisi di lapangan dan banyak pemain berkualitas dari negara pesaing.

"Persaingan jelas sulit untuk diprediksi dan akan berjalan ketat, karena setiap tim punya pemain berkualitas. Dan situasi di lapangan juga bisa menentukan," katanya.

Namun yang paling pasti adalah hasil kualifikasi sebagai penentuan rangking atlet. Sedangkan, kompetisi di hari kedua jadi penentuan untuk lolos ke semifinal.

"Yang pasti setelah kualifikasi ini akan menentukan rangking, yang di hari kedua ada head to head, sesama atlet. Dengan sistem gugur, nanti menentukan siapa yang lolos ke babak semifinal. Untuk babak final di semua kelas akan digelar mulai 3, 4, dan 5 Agustus nanti," ujarnya.

Pada kelas kualifikasi recurve putra dan putri jarak 70 meter, peserta menjalani dua sesi. Untuk sesi pertama, semua harus menembak 36 anak panah tiap sesinya dan serinya, sedangkan sesi kedua 36 anak panah juga.  "Hasil final result dari dua sesi yang sudah dijalani akan menentukan rangking para peserta," terang dia.

Sementara itu, kelas recurve men open diikuti 12 peserta. Indonesia menurunkan tiga pepanah terbaiknya yakni Setiawan, Kholidin, dan Sadikin.  Malaysia mengandalkan dua nama, yakni Suresh Selvatamby, dan Nurfaizal bin Hamzah.

Untuk kontingen Thailand, nama Hanreuchai Netsiri, jadi andalan utama. Selain itu dua nama lainnya juga berpotensi memberikan kejutan besar di kelas ini. Yakni Paitoon Pimpisan dan Pornchai Phimthong.

Sedangkan Filipina menerjunkan tiga atlet terbaiknya di kelas ini, yakni William Y Cablog, Michael S Gorospe, dan Giovanni M Ola. Di lain sisi, Vietnam hanya mengandalkan sosok Ly Cuong di kelas ini.

Sementara itu, khusus di kelas recurve women open, ada enam atlet yang ikut serta. Indonesia mengirimkan atlet terbanyak, yakni tiga pepanah di kelas ini. Mulai dari Mahda Aulia, Wahyu Retno Wulandari, dan Sri Hartatik.

Tiga lainnya, adalah Phattharaphon Pattawaeo, dan Tpat Chatyotsakorn asal Thailand. Dan juga Elizabeth L Bayla asal Filipina.

Sedangkan di kelas compound 50 meter, Indonesia mengirimkan tiga atlet putra, dan tiga pepanah putri. Di kelas putra ada Ken Swagumilang, Muhammad Ayodya Putra Prasetya, serta Muhammad Ali.

Selanjutnya, untuk kelas women's compound, Indonesia mengandalkan peran dari Tuwariyah, Irma Yunita, dan Walminah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement