Selasa 25 Oct 2022 01:39 WIB

Seorang Wanita di Jambi Dimakan Ular Piton

Seorang wanita di Jambi yang sempat hilang ditemukan di perut ular piton

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang wanita di Jambi yang sempat hilang ditemukan di perut ular piton. Ilustrasi.
Foto: Mgrol120
Seorang wanita di Jambi yang sempat hilang ditemukan di perut ular piton. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Seorang wanita bernama Zahra (52) warga RT 04, Dusun Betara 8, Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi yang sempat hilang beberapa hari lalu, ternyata dimakan ular piton atau pythonidae yang panjangnya tujuh meter. Perempuan yang bekerja sebagai petani pemotong karet itu dinyatakan hilang oleh keluarga.

"Namun setelah dilakukan pencarian akhirnya korban ditemukan dari kecurigaan warga pada seekor ular piton yang berada di kebun warga," kata Kepala Desa Terjun Gajah, Anton kepada media, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Kejadian itu terjadi pada Jumat (21/10/2022) saat korban pergi ke kebun untuk memotong karet. Akan tetapi hingga sore korban tidak kunjung pulang ke rumah yang kemudian dilaporkan hilang setelah sempat dicari keluarga dan warga.

"Kita sudah melakukan pencarian dari Ahad malam dan setelah kita lanjutkan pencarian pada hari ini, masyarakat melihat dan menemukan ular piton yang besar yang ada di semak perkebunan warga," kata Anton.

Dari temuan ular piton atau sanca itulah warga curiga ular tersebut memakan Zahra. Setelah dilakukan pengecekan dan memotong ular tersebut, ternyata korban berada dalam perut ular piton.

"Setelah kita tangkap memang benar ibu tersebut ada di dalam perut ular dan kemudian dilakukan pembelahan tubuh ular dan mengangkat korban dari dalam perut ular besar itu," kata Anton.

Saat dikeluarkan dari dalam perut ular tersebut kondisi korban dalam keadaan utuh akan tetapi, kemungkinan ada patah patah tulang. "Ya kemungkinan patah ada dikarenakan di dalam perut ular itu," jelas Anton.

Saat ini jenazah korban sedang disemayamkan di rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan. Anton kemudian mengimbau kepada masyarakat sekitar dan warganya untuk berhati-hati saat ke kebun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement