Jumat 13 Jan 2023 20:57 WIB

Pemkab Kerinci Tunggu Izin Buka Jalur Evakuasi Gunung Kerinci

Pemkab Kerinci menunggu izin pembukaan jalur evakuasi di Gunung Kerinci, Jambi.

Erupsi Gunung Kerinci, Rabu (11/1/2023). Pemkab Kerinci menunggu izin pembukaan jalur evakuasi di Gunung Kerinci, Jambi.
Foto: Dok Pos Pemantau Gunung Kerinci
Erupsi Gunung Kerinci, Rabu (11/1/2023). Pemkab Kerinci menunggu izin pembukaan jalur evakuasi di Gunung Kerinci, Jambi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerintah Kabupaten Kerinci masih menunggu izin pembukaan jalur evakuasi dari Pemerintah Pusat apabila terjadi letusan gunung Kerinci mengingat intensitas erupsi gunung api ini semakin sering.

Bupati Kerinci Adirozal mengatakan terdapat lima desa di wilayah Kayu Aro, Kerinci yang terkurung bila terjadi letusan gunung Kerinci. Karena lima desa tersebut berada jauh dan terjepit dengan desa-desa lainnya.

Baca Juga

"Kami minta diizinkan oleh pemerintah pusat untuk pembukaan jalur evakuasi, karena ada lima desa yang terkurung dan jauh sekali bila terjadi letusan gunung Kerinci. Untuk itu kami juga mohon pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jambi memberikan arahan dan petunjuk kepada kami," kata Adirozal, Jumat (13/1).

Dia mengatakan seperti masyarakat yang ada di desa Pauh Tinggi, dimana apabila terjadi letusan gunung Kerinci maka dalam posisi wilayah terjepit, karena tidak ada jalur evakuasi.

"Sehingga harus ada jalur evakuasi yang kita buka yakni dari Pauh Tinggi ke Rebah Pemetik, yang jaraknya sekitar 15 kilometer," katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah pusat untuk memberikan izin untuk membuka jalur evakuasi tersebut. Sedangkan jalur evakuasi Batu Hampar ke Siulak Deras sudah ada pengerjaan TMMD sebelumnya.

Dia menjelaskan ada sekitar 80 ribu jiwa yang ada di Tiga Kecamatan Kayu Aro yang akan terkena dampak bila terjadi letusan gunung Kerinci. Ini tentu akan menjadi perhatian semua pihak. Tentu pertama sekali terkait jalur evakuasi yang amat penting dibuka saat ini.

Kepada warga Kerinci, Bupati meminta agar tetap waspada dan hati-hati. Bukan berarti meninggalkan pekerjaan. Warga diminta untuk mengikuti arahan yang telah ditetapkan BPBD maupun pemantau gunung Kerinci.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Jambi memperkuat kesiagaan dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Kerinci.

"Insya Allah kita melaksanakan apel kesiapsiagaan untuk cek pasukan dan peralatan, untuk itu kita siapkan 500 orang personel," kata Kepala BPBD Kabupaten Kerinci Darifus.

Berdasarkan laporan petugas pemantauan gunung api Kerinci, Jumat pagi sekira pukul 09.31 WIB kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekira 400 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 10 menit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement