Kamis 06 Apr 2023 22:30 WIB

Liga Muslim Dunia Kecam Serbuan Israel ke Al Aqsa

Liga Muslim Dunia menilai Israel telah menodai kecuian situs umat Islam, Al Aqsa.

 Polisi Israel mengawal pengunjung Yahudi yang menandai hari raya Paskah ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, menyusul penggerebekan semalam di situs tersebut, di Kota Tua Yerusalem pada  bulan suci Ramadhan, Rabu (5/4/2023) .
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Polisi Israel mengawal pengunjung Yahudi yang menandai hari raya Paskah ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, menyusul penggerebekan semalam di situs tersebut, di Kota Tua Yerusalem pada bulan suci Ramadhan, Rabu (5/4/2023) .

REPUBLIKA.CO.ID, MEKAH -- Liga Muslim Dunia (MWL) mengecam pasukan pendudukan Israel yang menyerbu halaman Masjid Al Aqsa dan menyerang secara terang-terangan para jemaah. MWL mengutuk aksi Israel yang menodai kesucian situs umat Islam sekaligus merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap norma dan hukum internasional.

Organisasi itu menegaskan pentingnya aksi bersama untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh serta untuk menghentikan semua tindakan yang menggerogoti peluang munculnya solusi di wilayah pendudukan. MWL juga menegaskan kembali dukungannya yang solid bagi semua upaya yang bertujuan menyelesaikan masalah Palestina.

Baca Juga

Sementara itu, Bahrain juga mengutuk pendudukan oleh pasukan Israel di Masjid Al Aqsa, penyerangan dan penangkapan terhadap jamaah. Bahrain menganggap tindakan Israel tersebut sebagai provokasi terhadap perasaan jutaan Muslim di seluruh dunia sekaligus pelanggaran aturan hukum internasional.

Kementerian Luar Negeri Bahrain menekankan perlunya menghormati peran Kerajaan Hasyimiyah Yordania dalam melindungi situs-situs suci, serta menyerukan perlindungan dari segala penyebab ketidakstabilan. Bahrain juga kembali menegaskan penolakan terhadap semua tindakan provokasi yang mengancam timbulnya eskalasi dan kekerasan lebih lanjut.

 

 

 

 

sumber : Antara/SPA/Oana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement