Rabu 12 Apr 2023 11:00 WIB

Raup Dana Rp 9,99 Triliun dari IPO, Saham Emiten Nikel Ini Langsung Melonjak saat Debut

Selama masa periode penawaran umum NCKL mengalami oversubscribed.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
PT Trimegah Bangun Persada (NCKL). PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/4/2023). NCKL menjadi perusahaan ke-31 yang tercatat di BEI tahun ini.
Foto: dok BEI
PT Trimegah Bangun Persada (NCKL). PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/4/2023). NCKL menjadi perusahaan ke-31 yang tercatat di BEI tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/4/2023). Sebelumnya, emiten pertambangan dan hilirisasi nikel ini telah sukses menggelar Initial Public Offering (IPO).

Pada saat debut di lantai Bursa, saham NCKL mendapat respons positif dari pelaku pasar. Di awal perdagangan, saham NCKL menguat melampaui harga IPO dengan bergerak optimistis dikisaran level 1.205-1.410. 

Baca Juga

Menurut Presiden Direktur NCKL, Roy A Arfandy, saham NCKL mendapatkan respons yang sangat positif dari pasar. "Selama masa periode penawaran umum NCKL mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed, ini wujud kepercayaan investor terhadap prospek industri pengolahan nikel," kata Roy.

Anak usaha Group Harita ini menawarkan 7,99 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 12,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp 1,250 per saham, Perseroan meraup dana Rp 9,99 triliun.

Roy mengatakan, Perusahaan juga mengalokasikan saham sekitar 35 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (ESA), dengan harga pelaksanaan sama dengan harga penawaran.

Roy menambahkan, dana yang diperoleh dari hasil IPO rencananya akan digunakan untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi sebesar 50,4 persen. Dana akan disalurkan melalui modal pinjaman. 

Sementara lebih dari 40 persen dana IPO akan digunakan untuk membayar utang. Selanjutnya sisa dana akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja Perseroan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement