Rabu 19 Apr 2023 17:08 WIB

Survei Indikator: Kinerja Positif di PSSI Lambungkan Elektabilitas Erick Thohir

Lobi Erick Thohi agar FIFA tak memberi sanksi berat Indonesia direspon positif.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menemui Presiden FIFA Gianni Infantino. Erick bersyukur Indonesia hanya diberi kartu kuning oleh FIFA imbas dari pembatalan Piala Dunia U-20.
Foto: IST/Republika
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menemui Presiden FIFA Gianni Infantino. Erick bersyukur Indonesia hanya diberi kartu kuning oleh FIFA imbas dari pembatalan Piala Dunia U-20.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indikator Politik Indonesia menemukan ada dampak elektoral yang diterima Erick Thohir sebagai cawapres beberapa waktu terakhir. Salah satunya berasal dari kerja-kerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI.

Peneliti Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, untuk bursa cawapres yang tertinggi masih ditempati Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Erick Thohir. Walaupun, seperti elektabilitas capres, ketidakpastian turut ditemui di bursa cawapres.

Namun, memang ada persepsi positif kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, terkait batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Khususnya, atas upaya-upaya Erick Thohir melobi FIFA agar tidak memberi sanksi berat kepada Indonesia. "Ternyata, memang ada indikasi apa yang dilakukan Erick Thohir dalam kaitan Piala Dunia U-20 yang punya insentif elektoral," kata Burhanuddin, Rabu (19/4).

Ia menerangkan, bagi mereka yang tahu Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, elektabilitas Erick lebih tinggi dibanding elektabilitas Erick di kalangan yang tidak tahu. Bahkan, perbedaannya cukup tinggi 14,7 persen dan 6,9 persen.

Jika dibandingkan di populasi pemilih, lebih banyak pemilih Erick di kalangan mereka yang tahu Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Sedangkan, bagi mereka yang menolak kedatangan Israel lebih banyak yang memilih Emil atau Sandi.

Kemudian, bagi mereka yang tidak mempersoalkan sikap Indonesia terhadap timnas Israel di kalangan pemilih Erick Thohir lebih banyak yang memilih Erick Thohir dibandingkan yang tidak memilih. Perbedaannya antara 16 persen dengan 12 persen.

"Kemudian, elektabilitas Erick Thohir di kalangan yang tahu FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 lebih tinggi dibandingkan yang tidak tahu, 16,1 persen dengan 9,9 persen," ujar Burhanuddin.

Sedangkan, elektabilitas Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno terbilang tidak terjadi perbedaan dari segmen pemilih yang tahu atau tidak tahu FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pemilih Erick datang dari mereka yang tahu dan kecewa.

"Kesimpulannya, kira-kira ada efek elektoral buat Erick, tapi efek elektoralnya bukan Erick Thohir sebagai capres, tapi sebagai cawapres. Ternyata, ada insentif elektoral terkait jerih payah Ketua Umum PSSI berkaitan drama piala dunia U-20," kata Burhanuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement