Rabu 15 Feb 2023 07:50 WIB

Kekalahan Tottenham atas Leicester Justru Harusnya Kabar Buruk Bagi Milan

Tottenham dikhawatirkan mencari pelampiasan, dan Milan bisa jadi korban.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
AC Milans Rafael Leao, left, is challenged by Tottenhams Emerson Royal during the Champions League, round of 16, first leg soccer match between AC Milan and Tottenham Hotspur at the San Siro stadium in Milan , Italy, Tuesday, Feb. 14, 2023.
Foto: AP Photo/Luca Bruno
AC Milans Rafael Leao, left, is challenged by Tottenhams Emerson Royal during the Champions League, round of 16, first leg soccer match between AC Milan and Tottenham Hotspur at the San Siro stadium in Milan , Italy, Tuesday, Feb. 14, 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan bek sayap Milan Luca Antonini percaya kekalahan 1-4 Tottenham Hotspur dari Leicester City harusnya telah membuat mereka bersemangat menjelang pertandingan Liga Champions melawan Rossoneri.

Kedua belah pihak, yang sama-sama tampil buruk dalam beberapa pekan terakhir, akan berhadapan di Babak 16 besar kompetisi, memainkan leg pertama di Stadio Giuseppe Meazza pada hari Selasa sebelum memainkan leg kedua yang menentukan di markas Hotspur pada 8 Maret.

Sementara Milan akhirnya kembali ke jalur kemenangan dengan kemenangan 1-0 atas Torino pada akhir pekan, Spurs terpaksa kembali membumi menyusul kemenangan mereka atas Manchester City, tapi kemudian menderita kekalahan 1-4 dari Leicester.

Berbicara kepada Tuttosport, Antonini menjelaskan mengapa menurutnya Milan bisa kesulitan melawan Tottenham. Namun, pada akhirnya Milan yang menang. 

“Tottenham datang dari kekalahan telak 1-4dari Leicester, bukan kabar baik untuk Milan.  Mengenal Conte, saya yakin dia tidak memberikan waktu yang baik kepada para pemainnya.  Saya percaya, dan takut, bahwa besok Tottenham akan melaju dengan kecepatan 300 mil per jam,” kata Antonini dilansir dari Football Italia, Rabu (15/2/2023) 

Mantan bek sayap Milan itu kemudian menyinggung siapa yang harus ditakuti oleh skuad asuhan Stefano Pioli menuju pertandingan tersebut. “Milan seharusnya tidak takut pada siapa pun, terutama di rumah.  Namun, kekuatan tim Antonio Conte, lebih dari individu, adalah kolektif," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement