Jumat 17 Feb 2023 18:30 WIB

Soal Bentrok Suporter PSIS dengan Polisi, Pelatih Persis: Sepak Bola Bukan Perang

Kericuhan terjadi karena ratusan suporter memaksa masuk ke stadion.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/C02/ Red: Didi Purwadi
Logo BRI Liga 1 Indonesia
Foto: (Youtube)
Logo BRI Liga 1 Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, menyayangkan kericuhan di luar stadion yang terjadi saat pertandingan antara PSIS Semarang melawan Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023). Pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1.

Leo mengaku bersyukur dengan hasil imbang tersebut. Tapi, dia mengaku kecewa dengan apa yang terjadi di luar stadion.

"Ini laga yang tidak mudah bagi kedua tim. Saya rasa Persis bisa bermain lebih baik dari ini, tapi yang terpenting kita tidak pulang dengan tangan kosong," kata Leo dalam konferensi pers selepas pertandingan, Jumat (17/2/2023).

Tambahan satu poin membuat Persis naik ke peringkat ke-10 klasemen sementara BRI Liga 1. Namun,  di samping itu, Leo menyayangkan bentrok yang terjadi di luar stadion antara suporter PSIS dengan pihak kepolisian. Bentrokan itu memaksa polisi menembakkan gas air mata dan water canon untuk membubarkan kerumunan suporter.

Hal itu terjadi karena ratusan suporter memaksa masuk ke stadion, sementara pertandingan tersebut digelar tanpa penonton. "Saya mau katakan sesuatu untuk semuanya, jika kita ingin menikmati semua ini (pertandingan sepak bola) dengan baik, semua harus paham bahwa ini adalah permainan, ini bukan perang," kata Leo.

"Jika ingin menikmati pertandingan di lapangan, kita harus saling menghormati satu sama lain. Lawan bukanlah musuh. Kita bisa lihat di lapangan, para pemain itu saling berteman,'' katanya.

''Pelatih Semarang dengan saya juga saling support satu sama lain, kami bersalaman setelah pertandingan,'' katanya. ''Kita harus paham ini bukan perang, ini adalah permainan yang sama-sama ingin kita nikmati.''

Ia mengingatkan kepada para suporter bahwa kerusuhan yang mereka buat justru akan membunuh kesenangan mereka sendiri. "Hal-hal seperti ini justru akan membunuh sepak bola kita. Sekali lagi ini olahraga, bukan perang. Saya bersyukur ada suporter yang selalu mengawal dan menemani Persis Solo, tapi kemudian hari kita harus menghormati semua aspek," kata Leo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement