REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum Pengurus Sepak Bola Seluruh Indonesia periode terbaru, bukan sebuah kejutan. Sejak awal, tokoh yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu diunggulkan bakal menduduki posisi ini.
Ia unggul telak atas pesaing terdekatnya, La Nyalla Mattalitti. Erick meraih 64 suara. Sementara La Nyalla mendapat dukungan dari 22 voter.
Mantan Presiden Inter Milan itu menyempatkan diri bertemu awak media. Puluhan jurnalis menunggunya. Dalam pernyataan awal, Erick tidak langsung berbicara hal-hal serius.
Ia mengeluarkan guyonan, mencairkan suasana. "Jadi kinerja BUMN, oh, bukan ya. Wartawan yang ngeliput BUMN tidak sebanyak ini, luar biasa sepak bola," kata tokoh kelahiran 30 Mei 1970 ini di, di Jakarta.
Setelahnya ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Entah itu para pemilih, juga berbagai elemen dalam football family. Ada suporter, wasit, pelatih, pemain, serta masyarakat Indonesia secara umum.
Kini Erick resmi memimpin induk sepak bola tanah air sampai empat tahun ke depan. Ada banyak target yang diusungnya. Ia merasa belum memenangkan sesuatu secara individu. "Ini bukan kemenangan saya, tetapi kita harus buktikan ini bisa menjadi kemenangan bersama, yaitu membangun sepak bola yang berprestasi," ujarnya.
Pemilihan Ketum PSSI salah satu acara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) federasi tersebut. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023). Pada malam harinya serah terima jabatan berlangsung secara simbolik.
Ketum PSSI terdahulu, Mochamad Iriawan memberikan bendera PSSI ke Ketum saat ini. Setelahnya Erick menyampaikan pidato perdananya sebagai orang nomor satu di induk sepak bola Tanah Air itu. Lagi-lagi ia memulai dengan sebuah candaan.
Ia mengajak para voter untuk langsung menuju agenda penting lainnya. Erick merancang sebuah sarasehan menandai dimulainya revolusi sepak bola Indonesia. Ia melibatkan semua stageholder baik itu di kompetisi seperti Liga 1, Liga 2, Liga 3, juga wasit, pelatih, sepak bola wanita dan sebagainya. Rencananya kegiatan ini berlangsung dua pekan mendatang.
"Saya ingin bertanya dulu, ini para komunitas sepak bola yang masih hadir di sini, saya lihat masih semangat. Karena masih semangat, ini baru jam sembilan (malam), saya ingin bertanya, apakah sarasehan sepak bola bisa dimulai malam ini atau diundur?" ujarnya.
Serentak para hadirin, menjawab,"diundur". Pernyataan Erick memancing tawa beberapa hadirin. Mereka memutuskan, setelah KLB semuanya butuh waktu istirahat untuk memulihkan kondisi fisik.
Erick masih meluangkan waktu berbicara dengan para komite eksekutif terpilih setelah prosesi ini. Salah satu topik diskusi mereka yakni seputar turnamen mini antara tim nasional Indonesia U-20 menghadapi Guatemala, Fiji, dan Selandia Baru. Ajang ini akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Skuad polesan Shin Tae Yong menghadapi Fiji pada partai pertama. Laga ini dimainkan pada Jumat (17/2/2023), pukul 19.30 WIB. Erick diprediksi ikut menyaksikan pertandingan tersebut, langsung dari GBK.