Sabtu 18 Feb 2023 19:06 WIB

Erick Thohir Buat Komite Ad Hoc Suporter, Mantan Pemain Persikota Beri Dukungan

Erick Thohir diminta duduk bersama dengan pihak kepolisian dan suporter.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers usai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Rapat Exco PSSI itu memutuskan untuk membentuk Komite Ad Hoc Suporter dan Komite Ad Hoc Infrastruktur.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers usai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Rapat Exco PSSI itu memutuskan untuk membentuk Komite Ad Hoc Suporter dan Komite Ad Hoc Infrastruktur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sehari setelah terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir langsung merespon cepat bentrok yang terjadi antara aparat kepolisian dan suporter PSIS di luar Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (17/2/2023).

Menindaklanjuti masalah tersebut, Erick langsung berkoordinasi dengan aparat, panitia pelaksana, serta manajemen PSIS Semarang dan Persis Solo. Selain itu, Erick dan jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI bergerak cepat membuat Komite Ad Hoc untuk suporter.

Baca Juga

Komite itu terbentuk dalam rapat Exco PSSI yang berlangsung pada Sabtu (18/2/2023) di GBK Arena. 

“Peristiwa Kanjuruhan bisa bukan yang terakhir, bisa ada lagi. Contohnya kemarin. Tapi tentu ini yang harus kita investigasi, tidak menyalahkan siapa-siapa baru nanti rule of the gamenya, penegakan hukumnya,” ucap Erick Thohir kepada awak media di Jakarta, Sabtu (18/2/2023).

“Nah ini yang sama sama kita bahas, kenapa perlu ada komite Adhoc suporter. Bukan berarti menyalahkan suporter, tapi perlindungan suporter seperti tadi,” lanjutnya. 

Adapun tujuan dari pembentukan ini demi memperlancar transformasi sepakbola Indonesia. Harapannya, dengan adanya komite ini, setiap permasalahan suporter bisa diatasi sesuai hukumnya.

Sementara itu, langkah cepat Erick Thohir tersebut mendapat apresiasi dari pengamat sepak bola nasional Rikky A. Daulay.

Menurut Daulay, gerak cepat Erick Thohir dengan membentuk komite ad hoc suporter sebagai bentuk komitmen PSSI menangani konflik suporter dengan berkaca pada tragedi Kanjuruhan agar tidak terulang. 

“Tindakan Erick Thohir yang cepat merespons bentrok suporter PSIS Semarang kontra Persis Solo patut diapresiasi dan perlu diikuti dengan langkah nyata di lapangannya. Kerusuhan sejenis ini jangan sampai menjadi budaya di sepakbola nasional,” kata Daulay kepada wartawan, Sabtu (18/2).

Mantan pemain Persikota Tangerang menyoroti sistem penanganan suporter yang dilakukan oleh aparat keamanan dengan cara yang sama, yakni penggunaan gas air mata. Tetapi, Daulay tidak menyalahkan aparat kepolisian dalam kasus ini, karena sifatnya untuk pengamanan dan kejadian terjadi di luar stadion. 

"Lebih kepada teknis koordinasi panitia pelaksana saja perlu lebih profesional," ungkapan

Oleh karena itu, Daulay juga mendukung upaya mantan bos Inter Milan itu untuk memetakan manajemen resiko di setiap pertandingan, agar bisa dipetakan setiap laga dengan melihat rivalitas suporter antar klub, apakah perlu dihadirkan penonton atau tidak. 

“Suporter ingin mendukung tim kesayangannya, apalagi PSIS memiliki basis suporter yang fanatik. Harusnya Panpel bisa mengantisipasinya,” ungkapnya.

"Kasus kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang memang berbeda dengan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, namun kondisi tersebut harus dipahami oleh panitia pelaksana agar kericuhan tidak terjadi," tegasnya

Atas kejadian ini, Daulay berharap agar ketua umum PSSI yang baru Erick Thohir duduk bersama dengan pihak kepolisian dan suporter untuk membahas masalah yang terjadi di suporter.

“Erick Thohir harus duduk bersama dengan Polri, klub dan khususnya suporter. Buat konsensus tertulis dan dipublikasikan agar semua suporter tahu cara mendukung timnya dengan baik dan benar,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement