REPUBLIKA.CO.ID, LEIPZIG -- Timo Werner akhirnya buka suara mengenai kegagalannya mencapai performa terbaik di Chelsea FC. Total dua tahun ia menjadi penggawa the Blues.
Tepatnya dari Juni 2020 hingga musim panas 2022. Werner mengalami pasang surut. Ia mengkritisi Thomas Tuchel. Ia juga menyebut kehadiran Romelu Lukaku memengaruhi eksistensinya di London Biru.
Awalnya, Werner tak tergantikan di lini depan Chelsea. Semuanya berubah ketika Frank Lampard dipecat. Tuchel menggantikan Lampard.
Di musim pertama bersama the Blues, Werner memenangkan Liga Champions (UCL). Ia menilai Tuchel melupakan fakta tersebut dengan cepat. Menurutnya, dalam enam bulan pertama, ia sudah tampil seperti yang diharapkan penggemar dan klub,
Ia nyaris bermain di setiap pertandingan. Ia mencetak gol ke gawang Real Madrid di semifinal UCL. Mereka meraih si kuping lebar.
"Kemudian semua ini sedikit dilupakan oleh manajer. Itu tidak adil. Itu juga alasan saya harus kembali ke Leipzig, untuk mendapatkan kesenangan lagi," kata Werner, dikutip dari express.co.uk, Selasa (21/2/2023).
Ia melihat Tuchel lebih menyukai pemain lain. Dalam sepak bola itu hal normal. Ia mencoba menerimanya.
Sang arsitek sampai meminta klub memulangkan Lukaku ke Stamford Bridge. Untuk urusan itu, Chelsea mengeluarkan dana besar. Alhasil, Werner semakin terpinggirkan.
"Itu momen terberat bagi saya. Ada pemain yang sangat bagus di depan saya, seharga 120 juta euro. Romelu harus bermain setelah klub menghabiskan begitu banyak uang, dan saya merasa tidak cukup dihormati," ujar penyerang tim nasional Jerman ini.
Menurutnya, itu bisa menjadi alasan mengapa ia mengalami pasang-surut di Chelsea. Kini Werner kembali menikmati hari-harinya di Leipzig. Sejauh musim 2022/23 berjalan, ia sudah mencetak 11 gol dari 23 pertandingan di berbagai ajang.
Die Roten Bullen akan bertemu Manchester City pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Duel tersebut berlangsung di Red Bull Arena, Kamis (23/2/2023) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
