Selasa 28 Feb 2023 10:56 WIB

Chelsea Kian Merosot, Graham Potter Bongkar Persoalannya

Kini Potter menghadapi periode kritis di pucuk pimpinan the Blues.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Manajer Chelsea Graham Potter bereaksi pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool FC dan Chelsea FC di Liverpool, Inggris, Sabtu (21/1/2023).
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Manajer Chelsea Graham Potter bereaksi pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool FC dan Chelsea FC di Liverpool, Inggris, Sabtu (21/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea Graham Potter mengeklaim, pengeluaran dana besar pada dua sesi bursa transfer di bawah kepemilikan baru ternyata membuatnya frustrasi.

Potter percaya apabila belanja jor-joran Todd Boehly, pemilik Chelsea telah merusak sesi latihan tim saat ia mencoba membawa the Blues bangkit dari keterpurukan.

Baca Juga

Persoalan Potter merujuk pada hadirnya para pemain bintang di jendela transfer musim panas 2022 dan musim dingin 2023. Selain itu, ekspektasi penggemar terlalu berlebih bagi tim yang berencana membangun dari awal.

Sebagaimana diketahui Chelsea telah membangun dinasti baru di bawah kepemimpinan Todd Boehly. Mereka mendatangkan Enzo Fernandez, Mykhaylo Mudryk, Benoit Badiashile, Noni Madueke dan Joao Felix sebagai status pinjaman.

Dilansir Mirror, Selasa (28/2/2023) kehadiran deretan pemain tersebut nyatanya membuat Potter kewalahan mengatur atmosfer ruang ganti pun sesi latihan the Blues.

Selain itu Chelsea total memiliki 30 daftar pemain di skuad mereka untuk kampanye 2022/2023 dengan hanya Jorginho, yang angkat koper ke Arsenal bulan Januari kemarin.

Mantan pelatih Brighton and Hove Albion beberapa bulan lalu berbicara tentang situasi yang ia alami bersama Chelsea. Ia menilai bakal ada tantangan besar ketika sebuah tim memiliki banyak pemain luar biasa.

"Ada tantangan dalam peran apa yang mereka mainkan karena sebagian besar pemain ingin masuk ke skuad utama. Mereka berambisi turun ke lapangan dan membantu tim," kata Potter beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut pelatih berusia 47 tahun menambahkan, setiap tim dengan era baru tentunya melewati masa transisi dan membutuhkan langkah-langkah yang tepat.

"Menjadi sulit dari yang Anda inginkan. Itu tidak optimal, saya tak bisa mengeluh tentang ini dan harus melakukannya. Lakukan yang terbaik untuk mendukung rencana klub," sambung dia.

Pada era kepemimpinannya sebagai pelatih di beberapa tim, khususnya Brighton Potter terkenal sebagai sosok yang sangat aktif, bekerja keras untuk gaya permainan yang ia miliki.

Akan tetapi selama menjabat kursi kepelatihan Chelsea ia belum dapat menerapkan strategi yang diinginkan. Termasuk sulit menemukan daftar pemain terbaik sesuai dengan rencananya.

Baca juga : Mantan Striker Chelsea Ini Sarankan Pemilik Klub Pecat Pelatih Graham Potter

Kini Potter menghadapi periode kritis di pucuk pimpinan the Blues, dengan Chelsea menelan kekalahan ke-10 dalam 26 laga terakhir.

Catatan buruk itu, yang mengapungkan rumor bahwasanya hierarki klub akan segera memecat sang pelatih dari Stadion Stamford Bridge.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement