Jumat 03 Mar 2023 22:51 WIB

Temui Perwakilan Bonek, Erick Thohir Tekankan Pentingnya Transformasi Suporter

Erick sebut transformasi sepakbola tidak akan terjadi bila ulah suporter tak berubah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menemui perwakilan pendukung Persebaya Surabaya, yakni Bonek Mania di Warkop Pitulikur, Surabaya, Jumat (3/3) malam.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menemui perwakilan pendukung Persebaya Surabaya, yakni Bonek Mania di Warkop Pitulikur, Surabaya, Jumat (3/3) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menemui perwakilan pendukung Persebaya Surabaya, yakni Bonek Mania di Warkop Pitulikur, Surabaya, Jumat (3/3) malam. Pada pertemuan tersebut, Erick menekankan pentingnya transformasi supporter sebagai bagian dari transformasi sepakbola Indonesia.

"Transformasi sepakbola tidak akan terjadi kalau tidak ada transformasi di supporter," kata Erick Thohir.

Pada pertemuan tersebut, Erick juga menawarkan digelarnya jambore supporter. Dimana nantinya dalam jambore tersebut, supporter dari seluruh klub sepakbola Indonesia membuat kesepakatan bersama. Erick optimistis bisa merangkul seluruh supporter untuk bersedia mengikuti jambore tersebut.

"Saya optimistis pasti bisa merangkul (supporter ikut jambore) karena saya adalah mereka. Yang saya belum optimis karena belum ada kesepakatan," ujarnya.

Erick juga menekankan pentingnya penerapan ticketing online dengan pembagian yang jelas antara tiket yang dijual klub dengan tiket yang dijaul supporter. Namun demikian, ia mengingatkan agar jangan sampai yang memegang kendali penjualan tiket tersebut adalah oknum yang hanya ingin menghancurkan sepakbola Indonesia.

Erick pun mengingatkan, liga-liga di dunia saat ini semua sedang bersaing. "Liga di Asia bagaimana Jepang meminta banyak pemain Asia Tenggara main di Jepang. Di Thailand semua pemain Asia Tenggara dihitung pemain lokal. Artinya apa liga kita akan menjadi liga kelas kambing. Padahal ini adalah nafas darah kita untuk membangun sepakbola kita secara industri maupun tim nasional," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement