Ahad 05 Mar 2023 21:10 WIB

CEO PSIM: 99 Persen Klub Setuju Penghentian Liga 2 Musim 2022/2023

Liga 2 2022/2023 terbilang sulit dilanjutkan dalam waktu dekat sehingga dihentikan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Didi Purwadi
Pemain PSIM Jogja
Foto: Instagram/psimjogja_official
Pemain PSIM Jogja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) PSIM Jogja, Bima Sinung Widagdo, menyebut pihaknya telah mengantisipasi keputusan penghentian kompetisi Liga 2 musim 2022/2023. Karena melihat sisi waktunya, kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 terbilang sulit dilanjutkan dalam waktu dekat.

''Mengenai tidak dapat dilanjutkannya kompetisi Liga 2, sudah dapat kami antisipasi. Ini mengingat timeline yang amat mendesak menjelang Piala Dunia U-20, bulan Ramadhan serta dimulainya kompetisi tahun berikutnya,'' ungkap Bima ketika dihubungin Republika.co.id, Ahad (5/3/2023).

 

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebelumnya menginisiasi Sarasehan Sepak Bola Nasional di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/3/2023). Dalam sarasehan tersebut, kompetisi Liga 2 musim 2022-2023 diputuskan untuk dihentikan.

Bima turut hadir mewakili PSIM Jogja dalam acara Sarasehan Sepak Bola Nasional. Menurutnya, sebagian besar klub Liga 2 sepakat dengan keputusan penghentian kompetisi tersebut.

''Kalau dihentikan sekarang, yang memang sebagian besar klub mungkin 99 persen yang setuju. Berbeda jika dihentikannya dua bulan lalu. Karena saat ini waktunya benar-benar mepet,'' ujarnya. ''Karena mau memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran. Selain itu juga akan ada Piala Dunia U20 yang harus kita sukseskan bersama.''

Karena Liga 2 musim 2023-2024 baru akan digelar pada November 2023, maka akan ada turnamen mini pramusim. Turnamen tersebut digelar untuk mengisi kekosongan sebelum Liga 2 musim 2023/2024 dimulai.

''Dalam pertemuan tersebut PSSI juga mempertimbangkan diputarnya turnamen pramusim sebelum dimulainya Liga 2 musim 2023/2024, untuk menjembatani waktu dimulainya Liga 2 di bulan November 2023,” tutur Bima.

Bima juga mengungkapkan hasil Sarasehan Sepak Bola Nasional memutuskan Liga 2 akan memiliki operator sendiri yang terpisah dari Liga Indonesia Baru (LIB). "Akan dibentuk operator Liga 2 sendiri, kemarin juga dibentuk tim kerja mengenai operator Liga 2 agar lebih optimal. Tentu akan dikaji lebih lanjut kesiapannya, skemanya seperti apa, kapan akan diterapkan, tentu akan dikaji oleh tim kerja,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement