Ahad 05 Mar 2023 21:40 WIB

Liga 2 Diputuskan Digelar Bulan November

Erick Thohir menyatakan tidak mungkin arogansi untuk memutuskan segala hal.

Rep: Fitriyanto/ Red: Didi Purwadi
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir (tengah), didampingi Wakil Ketua Umum Ratu Tisha Destria (kiri) dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga (kanan) bersiap memberikan keterangan pers terkait hasil keputusan bersama Sarasehan Sepak Bola Indonesia di GBK Arena, Jakarta, Minggu (5/3/2023).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir (tengah), didampingi Wakil Ketua Umum Ratu Tisha Destria (kiri) dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga (kanan) bersiap memberikan keterangan pers terkait hasil keputusan bersama Sarasehan Sepak Bola Indonesia di GBK Arena, Jakarta, Minggu (5/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan keberlanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 yang dihentikan kepengurusan lama PSSI pada 13 Januari lalu. Erick menambahkan keputusan Liga 2 2022/2023 akan dimulai musim baru pada November mendatang merupakan hasil kesepakatan bersama peserta Sarasehan Sepak Bola Indonesia yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/3/2023).

''Saya pernah menyatakan bahwa insan sepak bola nasional yang harus putuskan mau dibawa ke mana arahnya. Sarasehan itu mempertemukan semua pemilik klub liga, baik Liga 1 dan Liga 2. Karena itu, kesepakatan tidak melanjutkan Liga 2 untuk menatap perubahan dan perbaikan di masa depan, yakni dengan menggelar turnamen pramusim, lalu memulai musim 2023/2024 pada November," ujar Erick dalam jumpa pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Ahad (5/3/2023).

Erick didampingi Waketum Ratu Tisha dan anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Erick menambahkan prinsip keterbukaan yang dianut, membuat dirinya tidak mungkin arogansi untuk memutuskan segala hal.

''Saya hanya menginginkan antara kedua Liga tidak saling tumpang tindih. Sama-sama egaliter. Dengan adanya jadwal berbeda, ada jeda, ini bagus untuk mempromosikan Liga 2 yang selama ini ada di bawah bayang-bayang Liga 1. Apalagi dengan hanya bermain di tengah minggu dan tidak di akhir pekan, sehingga tidak bisa dijual ke TV atau meraih banyak penonton ke stadion,'' jelas Erick.

Ia juga menjelaskan dengan hasil sarasehan yang merupakan kesepakatan oleh para pemilik Liga 1 dan Liga 2 justru banyak terobosan yang dihasilkan. Salah satunya soal Liga 2 yang akan menjadi pengelola liganya sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement