Ahad 05 Mar 2023 22:39 WIB

PSM Makassar Ingin PSSI Mempercepat Penggunaan VAR

PSSI akan berupaya mempercepat penggunaan VAR yang diawali dengan pembinaan wasit.

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Ratu Tisha Destria (kiri) memberikan keterangan pers terkait hasil keputusan bersama Sarasehan Sepak Bola Indonesia di GBK Arena, Jakarta, Ahad (5/3/2023).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Ratu Tisha Destria (kiri) memberikan keterangan pers terkait hasil keputusan bersama Sarasehan Sepak Bola Indonesia di GBK Arena, Jakarta, Ahad (5/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa, membeberkan keinginannya saat Sarasehan Sepak Bola yang digelar oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Yakni salah satunya mempercepat penggunaan Video Assistant Referee (VAR).

"Kami ingin, pertama jadwal yang pasti; kedua perizinan; ketiga kuantitas dan kualitas wasit ditingkatkan. Yang terakhir, kami ingin federasi mempercepat pemakaian VAR, karana tanpa sokongan itu agak berat," ujarnya.

Menurut dia, kurang lebih permintaan dari semua klub sama terkait jadwal dan perizinan hanya ditambah kuantitas dan kualitas wasit serta penggunaan VAR. Kalau kuantitas dan kualitas wasit bagus, Sadikin yakin match fixing akan teratasi sendiri.

Tetapi, lanjutnya, semua yang terkait harus membuat hal tersebut berkesinambungan tidak hanya satu atau dua tahun. "Ini yang mau dibuat oleh Pak Erick dan jajaran Exco PSSI," ucapnya.

Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan pihaknya akan terus berupaya mempercepat penggunaan VAR yang diawali dengan pembinaan wasit. "Yang pertama wasitnya dulu, itu yang terpenting," katanya.

Kemudian, lanjutnya, pembinaan terkait teknologi VAR akan diberikan kepada klub dan suporter. Tidak cuma dari klub dan suporter, tetapi juga kepada media dan broadcast.

Selain itu, wacana penggunaan VAR sudah bukan hal yang baru di Indonesia karena pada musim kompetisi 2019 sudah berencana menggunakan alat tersebut. "Kita akan mulai lagi dari situ, lihat dokumen kita sudah sampai mana," ucapnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement