Senin 06 Mar 2023 16:31 WIB

Hadapi SEA Games Kamboja, Indonesia Utus Empat Manajer Klaster

Pada SEA Games Vietnam, Kontingen Indonesia menempati peringkat ketiga.

Perwakilan kontingen dari Kamboja melakukan parade saat penutupan ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/8/2022). ASEAN Para Games 2022 resmi ditutup dengan juara umum Indonesia setelah berhasil meraih 175 medali emas, 144 medali perak dan 106 perunggu dengan total keseluruhan medali berjumlah 425 medali dari 14 cabang olahraga. Sementara ASEAN Para Games 2023 akan digelar dengan tuan rumah Negara Kamboja. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Perwakilan kontingen dari Kamboja melakukan parade saat penutupan ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/8/2022). ASEAN Para Games 2022 resmi ditutup dengan juara umum Indonesia setelah berhasil meraih 175 medali emas, 144 medali perak dan 106 perunggu dengan total keseluruhan medali berjumlah 425 medali dari 14 cabang olahraga. Sementara ASEAN Para Games 2023 akan digelar dengan tuan rumah Negara Kamboja. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chef de Mission (CdM) Lexyndo Hakim mengatakan perlu membentuk empat manajer kluster untuk mengoptimalkan pelayanan atlet ketika bersaing pada SEA Games XXXII/2023 di Phnom Penh, Kamboja, 5-17 Mei 2023.

Perwakilan di setiap kluster sangat penting mengingat jarak antar-kluster SEA Games Kamboja berjauhan yakni dari Provinsi Phnom Penh, Siem Reap, Sihanoukville, Kampot, dan Kep.

Baca Juga

"Kami telah berkunjung ke Kamboja dan berkomunikasi dengan panitia setempat. Kami menyimpulkan butuh empat perwakilan atau empat kluster manajer yang bertugas langsung dengan saya," ujar Lexy di sela Rapat Anggota NOC Indonesia di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (6/3/2023). 

Nantinya setiap manajer kluster akan bekerja di bawah langsung Lexy untuk bertugas dan melayani secara teknis dan detail.

"Jadi ketika saya selaku CdM berkunjung atau memantau sudah ada perpanjangan tangan yang memang fokus di setiap kluster. Menurut saya ini menjadi tantangan tersendiri, tetapi kami akan fokus dengan adanya manajer di setiap kluster," kata Lexy menambahkan.

SEA Games Kamboja akan mempertandingkan atau melombakan 44 cabang olahraga dengan 632 nomor. Dari jumlah cabang tersebut, tuan rumah hanya memasukkan 21 cabang Olimpiade. Sisanya, lebih ke cabang tradisional maupun nomor di luar cabang Olimpiade.

Kondisi tersebut, membuat Indonesia berpotensi kehilangan 39 emas. Rincian emas Merah Putih yang berpotensi hilang berasal dari cabang panahan yakni 5 emas, 6 keping dari kano dan kayak, 8 emas dari rowing, 8 dari menembak, 2 dari boling, dan 3 emas yang hilang dari cabang catur.

"Sisanya, potensi 7 emas pada cabang SEA Games 2023 Kamboja yang eventnya tidak dipertandingkan. Sebut saja artistic gymnastic, womens floor excercise, e-sport free fire mobil, dan team event. Balap sepeda downhill individual putri dan Individual Time Trial putri juga tidak dilombakan," kata Lexy.

Meski begitu, lanjut Lexi, Indonesia masih memiliki cabang lain yang berpotensi untuk mendulang keping medali emas. "Termasuk cabang yang tidak dimainkan di SEA Games 2021 (2022) di Vietnam tapi digelar di Kamboja," ujar Lexi menambahkan.

Pada SEA Games Vietnam, Kontingen Indonesia menempati peringkat ketiga klasemen perolehan medali dengan raihan 69 medali emas, 92 perak, dan 80 perunggu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement