Selasa 14 Mar 2023 15:08 WIB

Bung Kus: Kehadiran Timnas Israel di Sini Konsekuensi Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Sejak pengajuan diri sebagai tuan rumah, tentu sudah tahu ada kans Israel lolos.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meninjau Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) jelang piala dunia U-20 pada 20 Mei - 11 Juni 2023.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meninjau Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) jelang piala dunia U-20 pada 20 Mei - 11 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partisipasi Timnas Israel sebagai salah satu kontestan Piala Dunia U-20 2023 menghadirkan polemik tersendiri, terutama di Indonesia sebagai negara tuan rumah. Suara penolakan pun muncul terkait kehadiran Timnas Israel dalam turnamen yang mulai bergulir pada 20 Mei 2023 tersebut.

Sejumlah pihak menolak kehadiran timnas Israel U-20 lantaran Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Tidak hanya itu, menerima kehadiran Timnas Israel juga tidak sejalan dengan sikap Pemerintah Indonesia terhadap perjuangan Bangsa Palestina atas penjajahan Negara Yahudi tersebut.

Baca Juga

Kendati begitu, pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni, menilai, kehadiran timnas Israel di Piala DUnia U-20 menjadi salah satu konsekuensi dari status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Dengan kata lain, siapa pun kontestan yang berhasil melaju ke putaran final Piala Dunia U-20, maka Indonesia sebagai tuan rumah harus bisa menerima kehadiran mereka.

''Kehadiran Timnas Israel itu konsekuensi Indonesia selaku tuan rumah. Ketika ketika mendaftarkan diri sebagai tuan rumah, tentunya sudah tahu bahwa salah satu kemungkinannya adalah Israel lolos sebagai wakil UEFA,'' ujar Kusnaene dalam pesan singkat kepada Republika, Selasa (14/3/2023).

Israel berhak tampil di putaran final Piala Dunia U-20 usai mengakhiri turnamen Piala Eropa U-19 2022 sebagai runner-up. Ini menjadi kali pertama Israel tampil di gelaran Piala Dunia U-20 sebagai wakil Eropa.

Kusnaeni pun menyarankan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait polemik penolakan partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20. Koordinasi ini terkait sikap menerima kehadiran Timnas Israel, termasuk soal pengibaran bendera dan pemutaran lagu kebangsaan.

Terlebih, Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 telah mengatur soal larangan pengibaran bendera Israel dan lagu kebangsaan Israel. Pun dengan tidak diakuinya hubungan secara resmi antara Pemerintah Indonesia dan Israel dalam setiap tingkatan.

Namun, Kusnaeni juga menyebut, sepak bola juga tunduk kepada hukum transnasional yang diatur FIFA. ''Di titik inilah, pentingnya PSSI berkonsultasi dengan Kemenlu untuk mengkomunikasikan hal ini dengan FIFA dan mencari titik temu,'' ujar Kusnaeni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement