Kamis 16 Mar 2023 21:02 WIB

Usai Kongres FIFA, Erick Thohir Ungkap Potensi Kerja Sama dengan Australia

Australia membuka pintu bekerja sama dalam mengembangkan sepak bola di Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Football Federation of Australia (FFA) Chris Nikou (kiri) bersama Ketum PSSI Erick Thohir usai Kongres FIFA di Kigali, Rwanda, Kamis (16/3/2023).
Foto: Dok. Republika
Presiden Football Federation of Australia (FFA) Chris Nikou (kiri) bersama Ketum PSSI Erick Thohir usai Kongres FIFA di Kigali, Rwanda, Kamis (16/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Kongres Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) di Rwanda menjadi kesempatan bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menjalin kerja sama dengan federasi sepak bola di berbagai negara. Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu banyak pimpinan federasi sepak bola di sejumlah negara, baik Eropa, Asia, Amerika Selatan, hingga Afrika.

Erick menyampaikan sepak bola Indonesia terbuka dengan potensi kerja sama dengan negara mana pun, tak terkecuali dengan Australia.

Baca Juga

"Setelah Kongres FIFA, saya bertemu dengan Presiden dari Football Federation of Australia (FFA) Chris Nikou," ujar Erick di Kigali, Rwanda, Kamis (16/3/2023).

Erick mendapatkan banyak insight dari Chris terkait tata kelola sepak bola yang profesional. Erick pun kagum dengan perjuangan Australia yang mencoba bangkit usai terjadi kasus di tubuh federasi lama dan juga gagal lolos ke Piala Dunia 2002.

FFA yang dibentuk menggantikan federasi sebelumnya pun mulai melakukan serangkaian aksi transformasi, baik dari pengelolaan kompetisi hingga peta jalan sepak bola Australia untuk jangka panjang.

"Perbincangan dengan Chris sangat menarik. Terlebih ada kedekatan emosional juga karena kita sama-sama bagian dari keluarga besar ASEAN Football Federation (AFF)," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Australia, ucap Erick, membuka pintu untuk bekerja sama dalam mengembangkan sepak bola di Indonesia. Australia, lanjut dia, menilai Indonesia merupakan negara dengan potensi sepak bola yang besar, baik dari segi industri maupun kualitas permainan.

"Kami berbicara mengenai kerja sama organisasi antara PSSI dan FFA, serta kerja sama regional untuk pengembangan sepak bola di Asia Tenggara," kata Erick menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement