Senin 20 Mar 2023 08:14 WIB

Juara All England 2023 Memotivasi Fajar/Rian Kejar Gelar Elite Lainnya

Fajar/Rian mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final All England 2023.

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto merayakan gelar juara All England 2023 setelah mengalahkan Mohammad Ahsa/Hendra Setiawan di final.
Foto: AP Photo/Rui Vieira
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto merayakan gelar juara All England 2023 setelah mengalahkan Mohammad Ahsa/Hendra Setiawan di final.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menuturkan bahwa kemenangan perdana di All England 2023 membuat mereka semakin termotivasi untuk mendulang gelar juara lainnya dari berbagai turnamen elite bulu tangkis dunia.

"Menurut saya, setiap pertandingan itu penting tapi kami senang bisa menyabet dua gelar Super 1000 tahun ini. Selanjutnya target kami di Kejuaraan Asia dan selanjutnya Kejuaraan Dunia," kata Fajar lewat keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Baca Juga

Gelar perdana tersebut diraih Fajar/Rian setelah mengalahkan rekan senegara Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dengan dua gim langsung 21-17, 21-14, Ahad (19/3/2023) malam waktu Birmingham, Inggris.

Dukungan orang-orang terdekat juga mempengaruhi progres positif yang ditorehkan pasangan peringkat satu dunia itu hingga bisa menaiki podium tertinggi pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.

"Mereka selalu ada untuk kasih motivasi dan yang harus diingat setelah juara ini kami bukan siapa-siapa lagi, jadi harus tetap berjuang lagi dan terus memberikan yang terbaik," kata Rian menambahkan.

Sehubungan dengan pertandingan babak final, Fajar menceritakan bahwa melawan rekan senegara apalagi ganda putra senior merupakan tantangan tersendiri. Meski unggul dari faktor tenaga, namun rata-rata pasangan senior punya bekal pengalaman dengan jam terbang yang tinggi.

Namun pada kasus semalam, Fajar melihat pasangan berjuluk The Daddies itu sudah kehabisan energi sehingga bisa ditaklukkan dengan cukup mudah hanya dalam 34 menit.

"Hari ini terlihat Ahsan/Hendra kelelahan, dalam arti sejak babak delapan besar dan semifinal selalu bermain rubber game dan sangat alot. Jadi mungkin kondisi mereka kurang fresh dan fit. Tadi beberapa kali kami coba bermain speed dan power dan mereka kewalahan," Fajar menjelaskan.

Sebagai atlet papan atas, pasangan peringkat satu dunia itu juga menaruh simpati perjuangan Ahsan yang berusaha menyelesaikan pertandingan meski mengalami cedera.

"Pertama-tama mengucap syukur alhamdulillah bisa bermain dengan lancar dan tanpa cedera. Perasaannya luar biasa senang, tapi di satu sisi kami sedih juga karena di poin-poin akhir bang Ahsan sempat cedera. Semoga bang Ahsan segera pulih dan bisa kembali berkompetisi nantinya," kata Rian menambahkan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement